Cerita Lulusan Sastra Arab UGM yang Kuliah di 3 Tempat Gara-gara Sukai Sastra dan Seni

10608

Baca juga: Jagongan Perdana KAGAMA Canberra: Dibuka dengan Stunting, Ditutup dengan Nasi Brongkos

Bisa dibayangkan betapa padatnya jadwal Susi yang berkuliah di lebih dari satu tempat waktu itu.

Bahkan, dia juga masih mengikuti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan teater.

Khusus untuk teater, itu adalah obat bagi Susi setelah mundur dari ISI Jogja.

Ada tiga perkumpulan yang diikuti Susi saat itu, yakni Teater Jiwa pimpinan Agung Waskito AR (almarhum), Sanggar Anom pimpinan Genthong Haryono Selo Ali, dan Sanggar Salahuddin UGM.

Di Sanggar Salahuddin UGM, Susi pernah mementaskan naskah karya dosen FIB UGM Achmad Munjid, Ph.D berjudul Nyai Ludirah.

Waktu itu Munjid juga masih berstatus sebagai mahasiswa S1 Sastra Inggris UGM.

Bagi Susi, kuliah di UGM pada era 90-an adalah masa yang pas.

Baca juga: Arbain Rambey di KAGAMA Yuk Motret: Kemampuan Teknis Bukan Hal Utama dalam Foto Travel

Sebab, dia bisa ikut meramaikan perjuangan mahasiswa melawam rezim orde baru.

Susi terkenang saat ikut rapat, menyebarkan buletin, mencari dana, sampai masuk markas Garnisun (satuan di bawah TNI) dan Polres Sleman.

Walaupun dia tidak pernah berkali-kali masuk penjara dan digebuk aparat sebagaimana aktivis tulen.

“Mahasiswa Angkatan 92 memang idealnya sudah lulus kuliah pada 1998, ketika Soeharto meletakkan jabatan,” ujar Susi.

“Namun Saya ‘beruntung’ karena belum lulus. Meskipun akhirnya Saya lulus juga sewaktu Orba sudah tumbang, akhir tahun 1998,” tambahnya.

Perjalanan selanjutnya dituliskan Susi sebagai  wartawan Harian Bernas (1999-2001) dan Harian Kompas (2001-2017).

Pada Oktober 2016, Susi juga mengguratkan puisinya bareng beberapa wartawan budaya dalam Antologi Niswana.

Mulai Juli 2017, dia menanggalkan statusnya sebagai wartawan Kompas demi membangun web-blog keislaman dan kebudayaan, alif.id, bersama rekannya, Hamzah Sahal.

Pada tahun itu juga, Susi merintis usaha penjualan kopi dengan nama Aloya Coffee yang ada di Medan.(Ts/-Th)

Baca juga: 3 Misi Joko Martono Pimpin KAGAMA Kaltim Jelang Perpindahan Ibu Kota Negara