Cerita Lastdes Christiany Buka Bisnis Makanan Sehat Sambil Promosikan Profesi Ahli Gizi

3152

Baca juga: Wadubes Azis Nurwahyudi Menilai Mahasiswa adalah Ujung Tombak Kerja Sama Indonesia-Rusia

Mereka promosikan produk di media sosial dan menyebarkan informasi dari mulut ke mulut.

Supaya lebih menarik perhatian anak-anak, snack dikemas dengan kemasan yang menarik berupa tokoh-tokoh kartun.

“Kita bertiga jadi seller, marketing, admin media sosial, dan berada di bagian keuangan juga.”

“Produk yang kami buat 100 persen tidak menggunakan tepung terigu, 100 persen halal. Sudah teregistrasi oleh BPOM, serta tidak menggunakan bahan yang asal (premium ingredient), misalnya bahan dari telur maka kami gunakan telur ayam kampung.”

“Selain itu, kami juga terus-menerus melakukan supervisi, dengan melakukan uji organoleptik,” jelasnya.

Baca juga: Julian Latuheru, Alumnus Magister Manajemen UGM yang Nyaman Jualan Marmer via Instagram

Tidak sekadar menjual produk makanan, Lastdes ingin latar belakang pendidikannya di bidang gizi kesehatan benar-benar terimplementasikan secara utuh melalui bisnisnya.

Untuk itu, di akun media sosial bisnisnya, Lastdes dan tim juga membagikan konten-konten edukasi dan terbuka untuk sharing dengan para pengikut akunnya.

“Media sosial, marketplace, website, dan kemasan produk kami sudah kami beri keterangan bahwa produk dibuat oleh ahli gizi, dan setiap kali posting selalu kami ramaikan dengan hastag #KataAhliGizi.”

“Kita berusaha mempromosikan profesi ahli gizi ke masyarakat, sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen tentang keamanan produk kami dari segi kesehatan,” ungkapnya.

Strategi marketing yang digalakkan oleh Lastdes tidak hanya berhenti pada kegiatan memposting produk saja, tetapi dia juga berusaha melakukan engagement dengan netizen.

Baca juga: KAGAMA Kepri dan KAGAMA Batam Sumbang 150 Bibit Pohon untuk Kebun Raya Batam