Cerita Fira Sasmita Jadi MC Virtual yang Penuh Tantangan

1399

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di Indonesia Semakin Tinggi, Mengapa?

“Di samping itu, kita sebagai MC juga harus beradaptasi dengan mempersiapkan kembali peralatan bekerja kita, terutama jika kita memutuskan untuk berpindah panggung ke media digital.”

“Kita harus siapkan perangkat yang memadai, mungkin webcam, laptop, atau kameranya harus lebih bagus. Karena mulai banyak job berdatangan secra virtual,” ujar perempuan yang juga bekerja sebagai Marketing Communicaton R&B Grill Restaurant ini.

Seorang pembawa acara, kata Fira, saat ini juga memiliki peluang untuk memperluas jaringan.

Tidak terbatasnya ruang dan waktu membuat para pekerja kreatif yang biasa bekerja di area lokal, kini bisa menjelajah dengan mudah ke dunia pekerjaan secara nasional.

Baca juga: Anastasia Dea Merasa Misa Kampus UGM Lebih Banyak Memberikan Suka ketimbang Duka

“Acara-acara TV nasional kadang minta tolong pembawa acara lokal. Nah, kalau seperti ini jadi lebih banyak orang yang tahu kita. Situasi sekarang bisa kita manfaatkan untuk pengembangan diri,” terang Fira.

Fira mengajak masyarakat termasuk sesama pekerja kreatif untuk memandang situasi pandemi sebagai sesuatu yang bisa memberikan peluang positif. Berpikir negatif hanya akan membuat kita terus mengeluh.

“Kalau kita berpikir positif, kita akan melihat hal-hal lain yang justru membuat kita semakin bersyukur. Mumpung punya banyak waktu, kita bisa eksplorasi dan temukan diri kita lagi,” ungkapnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Upaya Kemenristek/BRIN Dorong Kemandirian Sektor Kesehatan