Cerita Dekan Kedokteran Gigi UGM Berlebaran di Masjidil Haram

1212

Bahkan jamaah yang mengenakan pakaian ihram —yang biasanya selalu diprioritaskan boleh masuk masjid kapan pun—kali ini tidak boleh masuk.

Tetapi saya lihat jamaah tertentu masih diperbolehkan masuk, sementara lainnya dihalau menyingkir.

“Arabia.. Arabia,” saya dengar ucapan itu keluar dari mulut petugas.

Oh, rupanya kali ini, di Idulfitri ini, prioritas memasuki Masjidil Haram diberikan hanya kepada warga setempat.

Maklum saja, mengingat dari layar raksasa di komplek Zamzam Tower yg persis berhadap-hadapan dengan King Abdul Aziz Gate nomor 1, pintu utama Masjidil Haram nampak area dalam masjid dan sekeliling sudah tak tersisa celah sedikitpun.

Di layar raksasa yang menyiarkan secara live momen Idul Fitri itu, sesekali nampak disorot kamera; sosok Raja Salman yang juga ber-Idulfitri di Masjidil Haram.

Orang nomor satu Kerajaan Saudi Arabia itu, nampak khusyuk berdoa. Sesekali mengikuti ucapan takbir. Allahu akbar, Allahu akbar, walillahilhamdu…

Takbir terus dilantunkan dari corong pengeras. Namun tidak diikuti gemuruh takbir jutaan jamaah. Jadinya kurang menggetarkan.

Yang terdengar justru keriuhan jamaah yang berjuang berebut untuk bisa masuk ke dalam Masjidil Haram. Juga teriakan petugas yang menghalau jamaah.

Hajji.. hajji… thariiq.. thariiq“, suara meninggi patugas. Maksudnya, jamaah diminta jalan terus saja, jangan memaksa masuk.