Cerdas Mengatur Keuangan Selama Krisis Covid-19

224

Baca juga: Banyak Perilaku Sosial Baru di Masa Pandemi Covid-19, Desa Perlu Buat Pranata Sosial

Jangan Panik Membeli

Memang ketersediaan pangan di pasaran mulai dinamis. Namun, bukan berarti kamu panik membeli dengan memborong semua bahan makanan.

Kamu hanya perlu menyediakan stok kebutuhan yang porsinya dinaikkan sedikit. Misalnya, beli gula yang biasanya 1 kg sekarang 2 kg, beli sabun  cuci tangan 500 ml sekarang beli 1 liter, dan sebagainya.

Jangan memborong barang-barang kebutuhan, apalagi sampai menimbun. Ingat, yang mengalami kesulitan bukan hanya kamu, orang lain juga alami kesulitan dan mereka juga membutuhkan barang-barang tersebut sama halnya denganmu.

Alihkan Sisa Dana untuk Kebutuhan Kesehatan

Setelah membuang berbagai kebutuhan yang bukan prioritas, sisa dana itu bisa kamu alihkan sebagai tambahan biaya kebutuhan kesehatan.

Gunakan dana tersebut untuk membeli masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, vitamin, dan suplemen lain yang menunjang ketahanan tubuhmu.

Baca juga: Bank Indonesia Lampung Gandeng KAGAMA Lampung Salurkan Bantuan Sembako ke Kabupaten Tanggamus

Pastikan Kebutuhan Pokok di Rumah Terpenuhi

Saat ini kita diarahkan untuk melakukan social dan physical distancing dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Untuk itu, rumah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagimu untuk berlindung. Selain kebutuhan pokok, pastikan listrik dan air juga terpenuhi.

Jadikan tagihan listrik dan air sebagai prioritas pengeluaranmu setelah menerima penghasilan. Listrik untuk barang elektronik yang menunjang kebutuhan informasimu, serta air untuk memenuhi kebutuhan kesehatanmu dalam hal kebersihan.

 

Masa pandemi Covid-19 merupakan krisis secara global. Kita tak bisa menghindar atau menyalahkan sesuatu yang kita hadapi. Beradaptasi dengan perubahan adalah satu-satunya jalan. (Kn/-Th)

Baca juga: Pertolongan Mendiang Prof. Kapti Rahayu kepada Guru Besar FTP UGM yang Pernah Sakit Jantung