Candi Sambisari, Nikmati Keindahan Peninggalan Sejarah di Bawah Tanah

863
Candi Sambisari.(Foto: Kinanthi)
Candi Sambisari.(Foto: Kinanthi)

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Wisata candi di Yogyakarta memang tak pernah ada habisnya. Bagi anda yang sudah mengunjungi beberapa candi di Yogyakarta, ciri bangunan candi di sini umumnya menjulang ke atas dan bisa anda lihat dari kejauhan.

Selain itu, Yogyakarta juga memiliki peninggalan sejarah berupa candi dengan bentuk bangunan yang unik, yaitu berada di bawah tanah. Candi ini diberi nama Candi Sambisari, karena letaknya yang berada di Desa Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman.

Candi ini ditemukan pada 1966. Menurut pusat informasi sejarah Candi Sambisari, ketika itu ada seorang petani yang mencangkul tanah Karyowinangun. Kemudian ia menemukan batu dan reruntuhan batu candi.

Tidak lama setelah itu, berita ini mulai terdengar oleh badan arkeologi di Prambanan. Lalu dilakukan penggalian lebih dalam dan rekonstruksi bangunan yang kemudian berakhir pada tahun 1987.

Konon kata warga sekitar, sebelum ditemukannya candi ini, area candi sebelumnya adalah lahan pertanian, kemudian terkubur karena erupsi Gunung Merapi.

Ada pula yang memanfaatkan tempat wisata ini untuk kebutuhan komersil, misalnya foto produk untuk keperluan bisnis.(Foto: Kinanthi)
Ada pula yang memanfaatkan tempat wisata ini untuk kebutuhan komersil, misalnya foto produk untuk keperluan bisnis.(Foto: Kinanthi)

Setelah ditemukan candi, pemerintah setempat melakukan perawatan. Alhasil Candi Sambisari tampak rapi, areanya bersih dan makin asri dengan rerumputan hijau yang luas.

Untuk memasuki candi, anda harus terlebih dahulu menuruni tangga. Terdapat 4 bangunan candi, satu bangunan candi utama, di dalamnya terdapat Lingga-Yoni.

Lingga merupakan perwujudan Dewa Siwa dan Yoni perwujudan dari Sakti (istri Siwa). Sementara tiga bangunan candi lainnya disebut perwara utara, perwara tengah, dan perwara selatan.

Meskipun sudah sejak lama ditemukan, Candi Sambisari baru beberapa tahun belakangan populer. Hal ini berkat adanya media sosial dan google.

Sebelumnya, Candi Sambisari hanya dikunjungi oleh warga sekitar dan tarif masuk masih gratis. Kini candi sudah dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai daerah di Yogyakarta maupun dari luar kota.