Butuh Komitmen dari Tokoh Masyarakat untuk Mengimplementasikan Gerakan Masyarakat Cinta Sehat

205

Baca juga: Antisipasi Covid-19, Klinik Korpagama UGM Layani Screening Pasien

Kemudian deteksi dini PTM melalui pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran tekanan darah dan gula darah, kolesterol, serta berat badan.

“Kemudian dilakukan monitoring dan diskusi hasil pemeriksaan kesehatan bersama masyarakat agar dapat dilakukan upaya pencegahan PTM,” tulis peneliti.

Diskusinya menghasilkan kesepakatan untuk melakukan Germacis sebagai upaya pengendalian PTM.

Keempat kesepakatan tersebut yakni rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga, rutin makan buah dan sayur, rutin cek kesehatan, serta tidak merokok di pertemuan warga, di dalam rumah, juga tidak di dekat ibu dan anak.

“Untuk menjaga keberlangsungan dan pemeliharaan program, kesepakatan tersebut dideklarasikan bersama dengan seluruh warga masyarakat dalam bentuk ‘Deklarasi Germacis’ dan penandatangan deklarasi bersama seluruh warga,” jelas peneliti.

Baca juga: dr. Tirta: Masyarakat Jangan Buat Hand Sanitizer Sendiri, Lebih Baik Cuci Tangan Pakai Sabun

Peneliti menilai, komitmen dari tokoh masyarakatlah yang menjadi kunci penting berlangsungnya program.

Mereka berperan sebagai garda terdepan untuk memberikan teladan hidup sehat, serta mengawal berjalannya Germacis.

Namun demikian, ada beberapa kendala saat pelaksanaan program Germacis.

Menurut peneliti, penting meningkatkan kesesuaian antara atribut inovasi, karakteristik individu, dan kondisi lingkungan saat implementasi program berlangsung.

“Program Germacis sangat mungkin direplikasi pada lokasi yang lain dengan memperhatikan karakteristik masyarakat, dan faktor pendukung (sosial kapital) yang dimiliki masyarakat setempat sehingga program dapat berhasil,” tulis peneliti. (Kn/-Th)

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Lawan Corona dengan Jambu Kristal dan Madu Trigona