Baca juga: Kenangan Rektor UGM Panut Mulyono kepada Almarhum Prof. Iwan Dwiprahasto
“Sementara tujuan khusus dari kegiatan ini adalah terbentuknya kesepakatan masyarakat untuk mengendalikan PTM.”
“Kemudian dibuat deklarasi Germacis untuk memperkuat komitmen masyarakat dan tokoh masyarakat dalam mengendalikan PTM,” tulis peneliti.
Dalam pelaksanaan Germacis, peneliti menerapkan lima tahapan. Pertama, pengembangan inovasi, merumuskan program, deteksi dini PTM, senam, jalan sehat, serta penggunaan media promosi kesehatan.
Kedua, diseminasi program yang meliputi sosialisasi pada kelompok PKK, kelompok arisan, kelompok lansia, ketua RT, ketua RW, dan kelompok senam kampung.
Ketiga, adopsi program yaitu, sasaran program dan menerima program.
Baca juga: Work From Home akibat Corona, Berikut Stok Makanan yang Praktis dan Tahan Lama
Keempat, implementasi program yang dilaksanakan secara bertahap melalui edukasi dengan media promosi kesehatan, deteksi dini PTM, dan membangun relasi dengan tokoh masyarakat.
Kelima, keberlangsungan dan pemeliharaan program dengan melakukan deklarasi Germacis, kemudian disebarluaskan oleh stakeholder pada setiap pertemuan warga di RT, RW, atau keluarahan.
Pelaksanaan Germacis berlangsung selama enam bulan. Implementasi program mengikuti rutinitas masyarakat yang sudah ada.
Sementara itu, materi edukasi seputar dan cara pengendaliannya lewat pola hidup sehat, bahaya rokok konvensional dan elektrik terhadap kesehatan.
Di samping itu, diadakan juga konsultasi kesehatan tentang cara pengendalian PTM.
Baca juga: Es Buah PK, Kesegaran Legendaris Jogja Berbalut Andhap Asor
