Buruknya Tata Kelola Perkebunan Sebabkan Masyarakat Benci Kelapa Sawit

630

Baca juga: Menhub Minta UGM Fokus Riset Teknologi Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi dalam pengembangan industri kelapa sawit yakni aspek lingkungan hidup, kesehatan, dan sertifikasi produk agar bisa bersaing di Uni Eropa.

“Saat ini sedang fokus pemanfaatkan minyak kelapa sawit untuk biodisel. Ada rencana juga untuk dikembangin jadi green diesel,” jelas Fajril.

Sementara upaya strategis untuk meningkatkan kinerja pengembangan industri kelapa sawit, pihaknya sepakat untuk berdamai dengan data.

Dikatakan Fajril, mereka akan memperbaiki data luasan lahan.

Sulistyanto, Ketua Tim Koordinasi Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bidang Sawit memiliki pendapat senada tentang pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang buruk.

Baca juga: Sektor Pendukung Harus Saling Terkoneksi untuk Majukan Pariwisata

Selain dampak lingkungan dan konflik, negara berpotensi mengalami kerugian terutama di sektor pajak.

“Koordinasi antar perusahaan dan lembaga yang memberi perizinan tidak terintegrasi dengan baik, sehingga menimbulkan informasi yang asimetris. Ini menjadi celah untuk tindakan korupsi,” jelas Sulis.

Untuk mengatasinya, KPK melakukan perbaikan tata kelola dengan melakukan kajian sistem pengelolaan komoditas kelapa sawit.

Hasil kajian tersebut akan dijadikan rekomendasi perbaikan yang ditujukan untuk berbagai instansi.

Kemudian dalam tindak lanjutnya, KPK akan melakukan monitoring.

Baca juga: Kisah Sukses KAGAMA Faperta Angkatan 1979, Keluar dari Zona Nyaman dan Berpikir Besar Jadi Kunci