Bupati Willem Wandik Jabarkan Masalah yang Harus Dibereskan Puncak Sebelum Masuk New Normal

932

Baca juga: Gratiskan Rapid Test Massal Corona, Bupati Teluk Bintuni Alumnus UGM Raih Apresiasi Tinggi

Sebagai informasi, Puncak dan daerah zona hijau lain di Puncak mulai melonggarkan PSDD per Rabu (9/6/2020).

Lebih lanjut untuk urusan anggaran, Willem setuju bila APBD dan dana Otsus (otonomi khusus) direalokasi dan refocusing. Mengingat wabah Covid-19 membuat sejumlah program yang dicanangkan pada tahun ini tak dapat terealisasi.

Willem memandang, realokasi anggaran untuk menyongsong era new normal disesuaikan dengan kondisi demografi kabupaten setempat. Yakni mengacu pada wilayah adat (La Pago dan Mee Pago).

Dengan penyesuaian tersebut, anggaran diharapkan dapat menjadi stimulus dalam memulihkan ekonomi masyarakat. Termasuk mewujudkan ketahanan pangan.

“Hal ini untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap Pemda,” pungkas Willem.

Baca juga: Cerita dari Wakil Bupati Banyumas, Kuliah di Kampus Kerakyatan Sambil Jualan Buku Karya Sendiri

Adapun selain Willem,  acara ini turut dihadiri oleh Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani dan Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomo Daerah, Andi Bataralifu, M.Si.

Narasumber lain yang didatangkan adalah dr. Yanri W. Subronto, Ph.D. (Dosen FK-KMK UGM), Dr. Gabriel Lele (Peneliti GTP UGM), dan Danang Wahyuhono, M.Sc. (Peneliti GTP UGM). Kemudian, Mohamad Lakotani, S.H., M.Si., (Wakil Gubernur Papua Barat), Dr. Muhammad Musa’ad (Asisten II Sekda Papua), dan Dr. Nyoman Sri Antari (Kepala Dinas Kesehatan Jayapura).

Lalu, Dr. Velix Vernando Wanggai (Direktur Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kementerian PPN/Bappenas) dan Sumedi Andono, Ph.D (Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Bappenas). Dialog ini dimoderatori oleh Drs. Bambang Purwoko, M.A (Ketua GTP UGM). (Ts/-Th)

Baca juga: PapuanLivesMatter?