Bupati Pertama Brebes adalah Perpaduan Mataram, Cirebon, dan Banten

8698

Baca juga: Mendiang Cornelis Lay, Sosok Berjasa dalam Karier Politik Ganjar Pranowo

“Kabupaten Brebes diharapkan akan memberi kesejukan, kedamaian, ketenangan kepada sekalian warga,” ucap Purwadi.

“Suasana yang aman damai memungkinkan warga bekerja dan punya penghasilan. Kerja yang produktif mengantarkan pada negara yang adil makmur.”

Sandang, pangan, dan papan pun menjadi murah,” terang alumnus Fakultas Filsafat dan Fakultas Ilmu Budaya UGM ini.

Keputusan lain yang diperoleh dalam rapat ini yaitu memilih Raden Ahmad Amirullah alias Pangeran Cahyo Kusumo sebagai bupati Brebes.

Atas amanah bupati yang diberikan, Cahyo Kusumo mendapat gelar Tumenggung Arya Suralaya.

Baca juga: Indonesia Butuh 100 Kawasan Ekonomi Baru agar Bisa Jadi 5 Besar Dunia

Peserta rapat menilai, Cahyo Kusumo punya kepribadian, kecerdasan, dan kecakapan jempolan.

Tak hanya itu, Ahmad Amirullah juga cukup berpengalaman dalam tata kelola negara.

“Pangeran Cahyo Kusumo lama bertugas sebagai carik atau sekretaris Sri Susuhunan Amangkurat Tegal Arum, raja Mataram 1645-1677,” tutur Purwadi.

“Setelah kerajaan Mataram pindah ibukota dari Plered ke Kartasura, Pangeran Cahyo Kusumo aktif menyumbangkan tenaga dan pikiran,” terang dosen fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut.

Berbagai keunggulan tersebut tidak mengherankan ada dalam Pangeran Cahyo Kusumo. Sebab, dalam dirinya mengalir darah biru.

Baca juga: Wali Kota Gorontalo Alumnus UGM Jadi yang Terbaik Jaga Stabilitas Ekonomi Masa Pandemi