Bupati Kulon Progo: Saya Cinta Kemandirian

220
Paradigma NPM yang diterapkan dalam memimpin Kulon Progo mendorongnya untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang sifatnya sociopreneur.(Foto: Dwikoen)
Paradigma NPM yang diterapkan dalam memimpin Kulon Progo mendorongnya untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang sifatnya sociopreneur.(Foto: Dwikoen)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – “Dulu itu eranya Old Public Manajemen, sekarang eranya New Public Management atau NPM,” terang Bupati Kabupaten Kulon Progo dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG.(K) dalam acara Talkshow Insight Session Ideas, Jumat (26/4/2019).

Berlokasi di Auditorium lantai delapan FEB UGM, acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa Manajemen UGM ini mengangkat tema Mempersiapkan Sociopreneur yang Kreatif dan Inovatif Agar Dapat Bersaing di Era Digital.

Menurut Wardoyo, paradigma NPM yang diterapkan dalam memimpin Kulon Progo mendorongnya untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang sifatnya sociopreneur.

Pemerintah dituntut menjadi entrepreneur yang memilki tugas tidak hanya melakukan sesuatu, namun juga memberikan nilai dalam setiap tindakan.

Talkshow Insight Session Ideas.(Foto: Rosa)
Talkshow Insight Session Ideas.(Foto: Rosa)

Hal inilah yang kemudian baginya memberi sedikit tambahan pekerjaan, karena harus bisa menciptakan kebijakan dengan dampak sosial yang menyelesaikan masalah.

Selama menjabat sebagai bupati, banyak sekali inovasi kebijakan yang Wardoyo lakukan di Kulon Progo.

Di antaranya seperti membuat terobosan untuk menciptakan brand air minum daerah.

Hal ini ia maksudkan untuk mengurangi impor dari daerah atau negara lain dan fokus mencukupi kebutuhan daerahnya secara mandiri.

“Waktu itu saya nanya ke PDAM, kenapa tidak produksi air sendiri? Wong cuma air buat mandi dan minum.”

“Kenapa harus pakai dari asing. Maaf saya bukan benci asing, tapi saya cinta kemandirian,” papar alumnus Kedokteran UGM ini.