Bupati Bidana Dorong Kopi Pegubin Mendunia

408

Baca juga: Rumah Dahor yang Kaya Sejarah Ini Jadi Latar Video Nitilaku KAGAMA Balikpapan

Bidana bercerita, keunikan rasa Kopi Pegubin salah satunya berkat faktor penanaman dan kondisi alam.

Umumnya, kata Bidana, kopi arabika di Indonesia ditanam pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.

Namun di Pegubin, para petani menanamnya di atas ketinggian 1800 hingga 2000 di atas permukaan laut.

“Udara yang lebih dingin, berkabut, dan tingkat kematangan yang lebih lama di pohon membuat kopi lebih asam dan zat gizinya lebih tinggi.”

“Kopi ini banyak ditanam antara lain di Sabin, Lopkop, Andaka, dam Kiwirok,” jelasnya.

Baca juga: Alumni Psikologi UGM Angkatan ’83 Luncurkan Buku Perjalanan Hidup Satu Angkatan

Selama ini, Kopi Pegubin telah menjangkau beberapa pasar. Antara lain di Pasar Sentani dan Kota Jayapura.

Bahkan, konsumen dari luar negeri seperti Australia, Amerika dan Belanda juga menyukainya.

“Selama ini Kopi Pegubin sampai ke luar daerah karena adanya turis yang ke sini, atau teman-teman dari Jogja saat penelitian.”

“Mereka lalu memesannya secara manual. Harganya berkisar 100 an ribu per kilo,” ujarnya.

Hanya saja, Bidana menilai, pemasaran Kopi Pegubin dan produk UMKM lainnya masih berjalan manual.

Baca juga: Pemerintah Dorong Pengembangan Kawasan Industri Kendal sebagai Super Koridor Jawa Utara