Bunker Kaliadem, Saksi Bisu Keganasan Merapi

5019

Namun ketika letusan pada 2006, tempat ini tidak berfungsi secara maksimal. Tempat untuk memantau dan berlindung ini justru menelan korban jiwa.

Saat terjadi erupsi, terdapat relawan yang berlindung di dalam bunker dan tewas tersapu awan panas. Fungsi bunker yang seharusnya mampu menahan awan panas ini ternyata disapu guguran lava dan abu vulkanik.

Setelah ditemukannya Bunker Kaliadem ini, masyarakat sekitar lereng menjadikannya sebagai bangunan sejarah kesaksian dari ganasnya letusan Gunung Merapi. Dan sampai saat ini, bunker ramai dikunjungi wisatawan yang ingin melihat dari dekat.

Ketika kita memasuki tangga menurun ke bunker, pintu baja tebal menjadi pemandangan pertama. Pintu yang tidak mampu menahan gempuran awan panas ini ternyata sangat tebal dan berat.

Masuk ke dalam, sebuah batu besar hasil dari letusan gunung Merapi memenuhi ruangan. Bagaimana batu besar ini bisa masuk di dalam bunker, masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat sekitar.

Melihat luasnya pintu dan besarnya batu, sangat tidak mungkin bisa masuk ke dalam dan berada di tengah-tengah ruangan. Namun inilah yang menjadi ketertarikan dari para wisatawan yang mencoba memasuki bunker.

Sisa-sisa material Merapi masih kentara di sudut-sudut bunker ini. Ruangan yang sengaja tidak dipancari cahaya ini memberikan efek suasana yang sunyi, sama seperti keadaan bunker pada umumnya.(Sirajuddin)