BKPM dan KBRI Beijing Genjot Masuknya Investasi di Indonesia

145
Guna menggenjot pertumbuhan ekonomi RI yang lebih mandiri, BKPM bersama-sama KBRI Beijing terus mendorong masuknya investasi ke Indonesia. Foto: KBRI Beijing
Guna menggenjot pertumbuhan ekonomi RI yang lebih mandiri, BKPM bersama-sama KBRI Beijing terus mendorong masuknya investasi ke Indonesia. Foto: KBRI Beijing

KAGAMA.CO, BEIJING – Guna menggenjot pertumbuhan ekonomi RI yang lebih mandiri, BKPM bersama-sama KBRI Beijing terus mendorong masuknya investasi ke Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan Bloomberg New Economy Forum (NEF) 2019, di Beijing Yanqi Lake International Convention & Exhibiton Center (ICE), Beijing, RRT, pada Jum’at (22/11/2019) lalu.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 500 pemimpin pemerintah, politik, dan bisnis terkemuka.

Indonesia melalui BKPM dan KBRI Beijing diundang untuk mengisi salah satu breakout session dalam rangkaian kegiatan Bloomberg NEF 2019.

Acara tersebut bertema Building Asia: Spotlight on Indonesia and Its Next Generation Industries and Talents, yang dipandu oleh Haslinda Amin, news anchor Bloomberg untuk Kawasan Asia Tenggara.

Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi Rizal Calvary Marimbo mengatakan, Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, HE. Djauhari Oratmangun, telah memaparkan sejumlah arah kebijakan investasi di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo periode kedua.

Lebih jelasnya soal pelimpahan wewenang kepada BKPM terkait proses dan penerbitan izin Kementerian atau lembaga, serta penentuan kelayakan investor yang mendapatkan Tax Holiday dan Tax Allowance.

Baca juga: Berbagai Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menabung

“Diharapkan ini memberikan kepastian yang lebih besar kepada para investor sehingga realisasi investasi dapat berjalan dengan cepat ke depannya,” ujar Rizal.

Sejalan dengan Djauhari, pada kesempatan yang sama Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan BKPM Nurul Ichwan menyampaikan, pada intinya pengembangan dan perbaikan kebijakan yang diusung oleh pemerintah sekarang adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hal itu ditempuh antara lain lewat peningkatan peringkat Indonesia dalam Ease of Doing Business (EODB) dan realisasi investasi, baik yang baru akan masuk maupun yang masih dalam proses realisasi.

“Kami mengharapkan investasi yang berkualitas dan dapat mengembangkan pola kemitraan dengan UMKM lokal. Oleh karena itu, kami fokus untuk mengawal dan mempercepat realisasi investasi besar dan membentuk Satgas untuk memfasilitasi investor yang terkendala,” jelas Nurul.

Dalam sesi tersebut, Haslinda Amin juga menanyakan sektor prioritas dan peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada investor.

“Sektor kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dimana terdapat perusahaan Jepang yang berencana membuka pabrik kendaraan listrik atau hybrid. Dia juga tanya soal sektor ekonomi digital, dan sektor peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai talents,” papar Rizal.

Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia menjelaskan bahwa sektor EV saat ini tengah diminati sejumlah investor Tiongkok, salah satunya dari Nanning, dan sedang dalam penjajakan dengan beberapa perusahaan baterai EV.

Baca juga: Ingin Lulus Tes CPNS 2019? Ini Kiat-Kiatnya