Bisnis Burger Tetap Bertahan, Walau Berkali-kali Dikalahkan Kompetitor

679

Baca juga: Mendiang Cornelis Lay, Sosok Berjasa dalam Karier Politik Ganjar Pranowo

Tidak pernah merasa puas, Dian kemudian memperluas pasarnya. Dian membuat gerobak lagi, total jumlahnya menjadi 25 unit yang tersebar di berbagai wilayah di antaranya Yogyakarta, Muntilan, Wonosobo, dan Purworejo.

Dengan memperluas pasarnya ini, omset penjualan burger naik drastis menjadi 10.000 pcs dalam sebulan.

Jumlah karyawan Dian ketika itu sudah mencapai 25 sales, 3-4 karyawan produksi dan administrasi, dan dua agen di Jogja.

“Seiring berjalannya waktu, ada banyak perubahan. Pada tahun 2011, saya memutuskan untuk menutup usaha burger ini.”

“Namun, salah satu karyawan saya yang paling sepuh, Pak Wahadi tetap ingin berjualan. Dengan sejumlah pertimbangan, tahun 2012 saya buka kembali usaha ini dan mengganti namanya menjadi Burger Dinar,” jelas perempuan kelahiran 48 tahun lalu ini.

Baca juga: Kuliner Indonesia Masih Belum Populer di Dunia, Begini Tantangan dan Solusinya

Sejak saat itu, Dian membawa usahanya ini ke Jogja dan masih berjualan bersama Pak Wahadi sampai tahun 2018.

Dalam perjalanan bisnisnya selama ini, Pak Wahadi, kata Dian, menjadi sosok karyawan yang dia kagumi. Sikap tanggung jawab dan semangatnya berjualan membuatnya tidak menyerah.

“Walau usianya sudah senja beliau tetap ingin berjualan. Pak Wahadi pernah berkata bahwa beliau tidak ingin bergantung pada anak dan istrinya, tidak ingin istrinya mencari nafkah sendiri. Jadi, selama Pak Wahadi berjualan, saya akan terus support,” ujar Dian.

Dian mulai mengembangkan usahanya lagi pada tahun 2019 dengan membangun konter dan merekrut dua orang karyawan, serta mematangkan produksi, dengan menyiapkan ruang produksi, oven, kulkas/frezer, dan alat produksi. Kemudian juga variasi rasa dan ukuran menu burger. Terobosan yang terakhir, Dian membuat frozen burger.

“Saya lihat burger berukuran kecil ini menjadi primadona. Kemudian saya bertekad untuk mengembangkan variasi ini menjadi frozen food agar bisa dikirim ke konsumen dari luar kota.”

“Roti dan daging saya buat sendiri. Frozen burger ini menjawab persoalan konsumen saya yang ingin menikmati Burger Dinar tanpa harus ke Jogja,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Dulu Rugi Bikin Konser Musik, Lulusan Magister Manajemen Ini Sekarang Mau Bikin Disney Land