Berpotensi Untung Besar, Begini Kiat Berbisnis Tanaman Anggrek ala Heni Indarwati

449

Baca juga: Bangun Pusat Pelatihan Agribisnis, Bupati Petrus Kasihiw Siap Buat Teluk Bintuni Jadi Sentra Kopi

Tidak tinggal diam, Heni langsung mengantisipasinya dengan melakukan perbaikan packing dan kesiapan tanaman sebelum dikirim.

“Kami usahakan, anggrek yang dikirim bisa bertahan selama dua minggu. Karena tidak bisa kita prediksi bahwa ekspedisi memakan waktu lama bahkan bisa terlambat.”

“Di samping itu, saya membuat kontrak kesepakatan dengan pihak supplier, sehingga kita paham dengan konsekuensi yang diterima jika barang rusak,” jelasnya.

Risiko kematian tanaman anggrek juga harus Heni hadapi, ketika ada beberapa step perawatan anggrek belum dia pahami.

Dari pengalaman ini, Heni juga belajar penanganan anggrek sebelum maupun sesudah masuk kebun.

Baca juga: ‘Murtad’ dari Ilmu Komputer, Pemuda Ini Rasakan Perubahan Softskill Berkat Magister Manajemen UGM

Kendala berikutnya adalah stok barang atau order barang lama karena banyaknya permintaan.

Selama pandemi Covid-19 permintaan anggrek meningkat. Heni kemudian mengakalinya dengan mencari alternatif jenis-jenis anggrek lain dan bekerja sama dengan petani anggrek (petani plasma).

Di dunia usaha anggrek, Heni menghadapi persaingan harga yang tidak sehat.

Walaupun demikian, Heni yakin masih bisa menjual anggrek dengan harga yang pantas asalkan anggrek tersebut dijual dalam keadaan prima.

Dia juga berusaha menyediakan lebih banyak jenis anggrek yang limited edition atau pun anggrek yang siap tampil.

Baca juga: Budi Karya Sumadi Jelaskan Peran Infrastruktur Transportasi dalam Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus