Berkat Teknologi dan Gaya Hidup, Ahmad Shofi Yakin Regenerasi Petani Akan Terwujud

400

Baca juga: Pakar Virologi UGM: Indonesia Jangan Terges-gesa Mengedarkan Vaksin

Memilih profesi sebagai petani karena passion akan lebih baik daripada tidak, karena adanya passion turut mempengaruhi petani dalam mengembangkan diri dan usaha pertaniannya.

Dengan passion, kata Shofi, seseorang tidak akan pernah bosan dengan pekerjaannya.

“Jangan sungkan untuk belajar dari orang lain, karena ilmu-ilmu pertanian saat ini secara praktik lebih banyak diperoleh dari pengalaman orang lain.”

“Kemudian akan jauh lebih baik juga jika memiliki mentor dan jangan lupa fokus pada tujuan,” ungkap alumnus Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM ini.

Dia menyarankan bagi para calon petani untuk memulai sesuatu dari yang sederhana di tempat yang sudah disiapkan. Segera memulai dan jangan ditunda-tunda.

Baca juga: Pesan Wakil Sekjend PP KAGAMA kepada Lulusan Baru dalam Mencari Kerja di Era Pandemi

Lalu buat manajemen risikonya, petani bisa gunakan pola tanam tumpangsari untuk mengurangi risiko gagal panen.

“Terakhir, kerjakan semuanya dengan konsisten, fokus, dan persisten. Buat sistematisasi, scalling up, dan segeralah beralih ke cara-cara digital.”

“Apabila sudah memperoleh keuntungan, buat manajemen keuangan dan investasi, agar uang yang diperoleh tetap berputar,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Petrus Kasihiw Sabet Penghargaan dalam The Best Indonesian Innovative Figures Awards 2020