Berkat Jalur Penerbangan, Bupati Willem Wandik Akui Harga Barang di Puncak Bisa Turun

241

Baca juga: Ari Dwipayana: Pandemi Menjadi Momentum Menata Ubud

Untuk angkutan penumpang, penerbangan Timika-Ilaga berlangsung 4 kali/minggu.

Sedangkan penerbangan Nabire-Ilaga sebanyak 3 kali/minggu.

Adapun penerbangan angkutan kargo perintis dilakukan setiap hari.

Penerbangan itu mengambil rute Timika-Ilaga (4 kali/minggu), Timika-Sinak (3 kali/minggu), Timika-Beoga (2 kali/minggu).

Selain itu, Kemenhub juga menghadirkan 2 pesawat caravan dan angkutan perintis dengan biaya terjangkau, Rp350 ribu tiap kali penerbangan.

Baca juga: Jakob Oetama Meninggalkan Warisan Penting dalam Dunia Jurnalistik

Lebih murah daripada penerbangan komersial yang mencapai Rp1,8 juta tiap kali mengudara.

Ke depan, Willem berharap agar bandara semakin banyak dibuka di Papua.

Sebab, dengan jalur transportasi udara, perubahan bisa dirasakan hingga ke daerah-daerah.

“Bandara menjadi sangat penting di Papua. Namun, ada banyak daerah-daerah yang belum dijangkau dengan layanan ini,” kata Willem.

“Seperti bandara-bandara yang dibuka sendiri secara mandiri oleh masyarakat setempat. Ke depan, kami akan memberikan perhatian bersama Pemerintah Daerah dan para bupati supaya ikut membantu.”

“Jalur perhubungan ini bisa menjadi perekat keberagaman dan percepatan di daerah-daerah,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Owner Sambel Jeng Nia Alumnus UGM: Mengolah Cabai Penting untuk Menambah Nilai Jual