Belajar “Ditolak” untuk Meraih Kesuksesan ala Direktur BCA

267
Deputi Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono, dalam Excecutive Lecture Series Ke-4.(Foto: Tita)
Deputi Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono, dalam Excecutive Lecture Series Ke-4.(Foto: Tita)

KAGAMA.CO – Untuk menjadi sukses, seseorang harus berjiwa gigih dan tahan banting yang dapat diasah melalui berbagai macam penolakan.

Metode tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono, dalam Excecutive Lecture Series Ke-4 yang diadakan di University Club (UC), pada Selasa (18/12/2018). Acara ini diadakan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) dan Program Studi Master dan Doktor Studi Kebijakan (Master dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan) UGM.

Armand menceritakan bahwa penolakan sudah menjadi hal biasa dalam perjalanan kariernya memajukan BCA. Ia yang pernah menawarkan mesin transaksi ke perusahaan-perusahaan sempat mengalami penolakan karena pada saat itu pembayaran melalui kartu dianggap tidak lazim.

Bahkan, inisiatif memanfaatkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pun sempat ditolak oleh beberapa orang. Namun, melalui penolakan ini, Armand dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus dipenuhi dan keperluan apa yang tidak dibutuhkan.

“Ditolak itu tidak masalah karena sukses berasal dari ‘suksesi’ yang artinya terus-menerus, maka jangan pernah takut ditolak asalkan dapat mengevaluasi dari penolakan tersebut”, terangnya.

Pria yang menjadi coach bagi karyawannya ini menjelaskan bahwa ada pelatihan intensif dalam 8 jam per hari, selama 2 minggu untuk belajar ditolak. Menurutnya, sukses bukan hanya masalah kepintaran, tetapi juga kegigihan dan tahan banting. Dengan ditolak, maka seseorang juga akan belajar tentang kegagalan.

Ia pun membagikan pengalaman disabotase, serta gudang dan rumahnya yang dibakar berkali-kali. “Awal mula berbisnis tetap selalu mengalami kegagalan, dulu pernah mencoba bisnis petasan, rokok, asuransi, hingga saat ini yang berkembang adalah BCA,” ungkapnya.

Ia menambahkan, suatu hasil dan keuntungan dalam menjalankan bisnis adalah sebuah keharusan. Akan tetapi, seseorang harus belajar dari sejarah dan proses yang panjang untuk mendapatkan kesuksesan tersebut. (Tita)