Belajar Adat dan Budaya Keraton di Makam Raja-raja Mataram Kotagede

2679

Di antara 600 makam yang ada, di sana terdapat makam tempat dibaringkannya jasad Sri Sultan Hamengkubuwono II, Panembahan Sedo Krapyak, Panembahan Senopati, dan Paku Alam I, II, III, IV, serta Ki Ageng Mangir.

Obyek wisata bersejarah ini dibangun sekitar abad ke-17. Meskipun sudah cukup tua, bangunan-bangunan kawasan makam ini lumayan kokoh dibandingkan bangunan zaman sekarang.

“Dulu memang pernah roboh kalau ada gempa besar. Tapi bisa dibilang tetap kuat sama seperti bangunan bersejarah tua lainnya,” jelas Rahman, salah seorang abdi dalem Keraton yang sudah mengabdi selama 30 tahun.

Kerusakan tersebut tidak lantas dibiarkan begitu saja, kawasan makam raja juga diberikan perawatan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP)Yogyakarta.

Keunikan yang menjadi daya tarik makam ini, ada sesaji yang ditaruh di depan pintu makam. Abdi dalem Rahman dan Daryanto yang saat itu sedang duduk santai di bangsal menjelaskan bahwa sesaji ini dibawa oleh peziarah sendiri.

“Sebetulnya, sesaji ini memiliki filosofi. Asap yang membumbung ke atas merupakan simbol peziarah yang hormat kepada sang pencipta,” ungkap Rahman.

Daryanto juga bercerita soal pengalamannya, sering kali orang berpikiran negatif tentang sesaji tanpa mencari tahu dulu maknanya.

“Ada beberapa orang yang sering berasumsi negatif terhadap sesaji, tanpa cari tahu dulu, langsung melakukan doktrin tersebut kepada orang-orang,” lanjut Daryanto ikut menjelaskan.

Meskipun begitu, dari pihak Keraton tidak mewajibkan peziarah untuk datang membawa sesaji. “Itu tergantung individunya masing-masing saja, sesuai hati nuraninya,” kata Rahman.

Eksotisnya kawasan makam raja tidak akan membuat anda bosan di sini. Fasilitas untuk para wisatawan pun cukup memadai, ada tempat parkir, toilet, dan bagi muslim yang ingin beribadah bisa datang langsung ke Masjid Kotagede.

Demikian juga dengan akses menuju ke sini cukup mudah, tetapi hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil. Sementara untuk transportasi umum, anda bisa menggunakan bus Trans Jogja, kemudian menggunakan transportasi online lalu menuju lokasi yang jaraknya sekitar 3,3 km.(Kinanthi)