Begini Tantangan Manajemen Human Capital Perusahaan di Masa Krisis

1536

Baca juga: Almarhum Prof. Hartono di Mata Kolega: Tegas, Amanah, dan Senang Berbagi

“Untuk itu, menyiapkan diri untuk adaptasi kebiasaan baru dinilai perlu, termasuk menjaga diri, mempertahankan perusahan, hingga mengelola supply chain,” tutur alumnus Magister Manajemen UGM angkatan 2002 itu.

Disrupsi di masa pandemi, kata Dharma, berbeda dengan disrupsi yang terjadi dalam fenomena digitalisasi.

Kali ini, disrupsi yang terjadi turut mempengaruhi keselamatan manusia. Respon pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kesehatan karyawan, termasuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan karyawan dalam bekerja.

“Demikian juga dalam mengelola produktivitas, di samping karyawan tetap sehat, perusahaan harus mengupayakan agar bisnis juga tetap jalan.”

“Namun, adaptasi keiasaan baru ini juga cukup menjadi tantangan, bagaimana menjalankan bisnis di saat karyawan harus bekerja di rumah? Atau bagaimana kita menjalankan bisnis bersama karyawan dengan sistem kontrak.”

Baca juga: Aksi Solidaritas KAGAMA Balikpapan untuk Tenaga Non Kesehatan Rumah Sakit

“Nah, tentu ini membutuhkan strategi khusus agar produktvitas bisa dijalankan. Perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur dan komunikasi dengan lebih baik bagi karyawan, memastikan kita semua sebagai human capital melakukan changes management, agar penyampaian informasi dan tugas terdistribusikan dengan baik ke karyawan,” jelasnya.

Secara keseluruhan, para pelaku usaha dan karyawan dipaksa untuk membiasakan diri bekerja dengan digital learning dan virtual sharing. Di saat yang sama gaya hidup kita harus dijaga sesuai dengan protokol kesehatan.

Perusahaan yang mampu bertahan tentunya juga mampu melihat peluang baru di tengah pandemi, supaya bisnisnya juga bisa tumbuh dan berkelanjutan.

Misalnya, peluang-peluang seperti low touch economy, cashless society, dan delivery order.

Di bidang farmasi, lonjakan permintaan produk luar biasa, seperti permintaan masker dan kebutuhan lain yang diperlukan selama masa pandemi.

Baca juga Dubes Salman: Hubungan Indonesia dengan Afrika Selatan Sudah Berumur Lebih dari 325 Tahun