Begini Strategi Myland untuk Selamatkan Jasa Raharja dari Krisis

1268

Baca juga: Berkat Jalur Penerbangan, Bupati Willem Wandik Akui Harga Barang di Puncak Bisa Turun

Mengingat adanya PSBB, perusahaan berusaha keras mencari dan mengembangkan saluran distrubusi yang tepat, termasuk mengintegrasikan berbagai saluran distribusi tersebut menjadi satu saluran.

“Kami coba mengembangkan saluran distribusi online, Jasa Raharja membangun Samsat Online Nasional (Samolnas), yang kemudian dikoneksikan dengan aplikasi JRku.”

“Aplikasi yang kami kembangkan ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat melakukan pembayaran pajak dan sumbangan wajib tanpa harus bertemu tatap muka.”

“Kita mengubah strategi operasi yang ada dengan melakukan digitalisasi proses bisnis, termasuk koordinasi antar unit kerja.”

“Lewat kesempatan ini pula kami melakukan berbagai inovasi dengan tuntutan digitalisasi tersebut. Kita juga melakukan optimasi big data dengan anggota holding yang lain,” jelasnya.

Baca juga: Falsafah Hidup Mengalir adalah Kunci Dedy Permadi Jadi Staf Khusus Kementerian Kominfo

Myland melanjutkan, Jasa Raharja sekarang memanfaatkan big data analytic untuk mengambil keputusan dan membuat strategi bisnis, demi pengumpulan produk yang lebih inovatif.

Selain itu, pihaknya juga melakukan tranformasi kerja dengan menggiringnya ke arah digital dan peningkatan kompetensi IT bagi karyawan.

Meskipun dihantam berbagai perubahan selama pandemi, Jasa Raharja tidak berhenti memberikan pelayanan.

Saat ini, kecepatan Jasa Raharja dalam memberikan santunan cenderung mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

Sebelumnya memakan waktu 1 hari 15 jam, setelah adanya Covid-19 bisa lebih cepat yaitu, 1 hari 13 jam.

Baca juga: Menu Makanan Khas Ndeso Warung Kopi Klotok Bikin Antrean Mengular