Begini Musabab Fakultas Ekonomi Mengadakan Economic Jazz

315

Hingga kini Economic Jazz terus berlangsung dan termasuk festival jazz yang paling konsisten di Indonesia, sudah 31 tahun lamanya. Meski bukan yang tertua. Festival jazz di Universitas Indonesia sudah masuk usia yang ke 41.

“UI sudah ke 41 itu luar biasa, masalah daya tahan ini yang harus kita kagumi.”

Walaupun sudah 31 tahun, tidak setiap tahun festival digelar. 7 kali festival ini absen digelar. Jadi, UGM Jazz 2018 ini merupakan bagian dari Economic Jazz ke 24.

Alasan absennya festival dalam beberapa tahun tersebut menurut Tony kebanyakan karena promotornya sedang sibuk sekolah.

Dari waktu ke waktu Economic Jazz mengalamai metamorfosis. Sejak 2011 ia mengubah orientasi dari artis lokal ke internasional.

“Karena saya merasa sudah saatnya UGM punya konser yang internasional. Pertanyaannya gimana caranya?” tanya Tony.

Kemudian ia belajar dari Peter Gontha yang sudah berkecimpung di Java Jazz Festival. Darinya Tony mendapatkan jaringan untuk berhubungan dengan artis internasional.

Artis Internasional pertama yang berhasil diundang ialah Michael Paulo tahun 2011. Di perhelatan 2018 ia mengundang Bob James Trio.

“Tahun depan? Gak tahu. Katanya mau Fourplay tapi kita lihat lah bujetnya cukup apa enggak. Sudah janji tapi dompet tipis ya tobat,” gurau Dosen FEB UGM ini.(fazrin)