Begini Fasilitas Bacaan Digital Mahasiswa Pascasarjana UGM

264
Perpustakaan UGM.(Foto: Humas UGM)
Perpustakaan UGM.(Foto: Humas UGM)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Di era perkembangan digital yang semakin pesat, banyak pihak dituntut untuk turut terlibat dan mengikuti perkembangan yang ada.

Era digitallah yang kemudian membuat banyak hal —termasuk data dan teks yang digitalisasi, termasuk buku dan jurnal-jurnal ilmiah.

Mengenai hal tersebut, kampus-kampus di Indonesia mulai merintis digitalisasi banyak jurnal ataupun berlangganan jurnal secara daring. Hal tersebut diharapkan dapat mempermudah akses sumber bacaan para mahasiswa maupun warga kampus lainnya.

Fitri Handayani, mahasiswa S2 Kajian Budaya dan Media UGM dalam tesisnya menyebut mengenai perkembangan jurnal digital di kampus-kampus Indonesia, terutama UGM.

Perkembangan jurnal elektronik menjadi tren bagi universitas di Indonesia saat ini. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh database berisi beragam jenis jurnal ilmiah yang dapat mempengaruhi jumlah jurnal ilmiah yang terbaca (terakses).

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) merupakan salah satu universitas terbesar dan tertua di Indonesia. UGM termasuk salah satu universitas yang paling banyak berlangganan jurnal elektronik, antara lain terdapat 64 database jurnal dari 6 bidang keilmuwan seperti database jurnal elektronik EBSCO, PROQUEST, EMERALD dan lain-lain.

Dalam tesis berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jurnal Elektronik di Perpustakaan UGM oleh Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UGM tahun 2018, Fitri menemukan bahwa faktor penghambat dalam memanfataan jurnal elektronik di Perpustakaan UGM oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UGM yaitu System Quality, Perceived Easy of Use, Computer Self-Efficacy.

Dari 91 sampel, Fitri juga menemukan bahwa faktor pendorong pemanfaatan jurnal elektronik di Perpustakaan UGM oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UGM yaitu Information Quality, User Training, Perceived Usefulness, Information System Use, Individual Impact dan Information System Satisfaction.

“Harapannya hal-hal yang menjadi pendorong maupun penghambat untuk segera dilaukan evaluasi. Supaya pemanfaatan fasilitas kampus seperti jurnal digital dapat maksimal,” tulisnya.(Thovan)