Banyak yang Mengaku Beriman, Mengapa Orang Indonesia Masih Lakukan Pelanggaran Kriminal?  

1650

Baca juga: KAGAMA Kepri Bagikan Bantuan Sembako ke Masyarakat Kurang Mampu di 5 Kabupaten/Kota

Dia lantas berhenti ketika lampu merah menyala di sebuah perempatan.

Namun, ada pengendara sepeda yang menerjang lampu merah setelah tahu keadaannya sepi.

“Akhirnya dia disemprit polisi dan diberhentikan. Dia mengira tidak ada polisi,” kenang Jusuf.

“Sebagian orang bisa melanggar aturan apabila tidak ada yang mengawasi dan tidak ada yang menertibkan dia,” jelas Dosen FEB Universitas Brawijaya ini.

Jusuf melanjutkan, pesepeda pelanggar tersebut akhirnya dihukum oleh polisi.

Baca juga: Membaca Kembali Maklumat Reformasi 20 Mei 1998 di Yogyakarta

Hukumannya yakni menuntun sepeda setelah pentil rodanya dicopot.

Dari kejadian ini, pria kelahiran 25 Oktober 1959 tersebut menyadari bahwa sebetulnya orang Indonesia beriman.

Beriman (percaya) tentang adanya hukuman dan pahala. Namun, Jusuf bertanya, mengapa masih begitu banyak pelanggaran kriminal?

“Sebab, dia melakukan itu (tindak ketaatan) bukan karena Allah,” ucap Jusuf.

“Keimanan belum menggerakkan dia berperilaku seperti muttaqin (orang yang bertakwa).

Baca juga: PP KAGAMA dan PT AKR Corporindo Salurkan Bantuan Sembako dan Alat Kesehatan untuk Masyarakat Jogja