Banyak Diminati, Begini Tantangan Menjalankan Bisnis Jasa Maternity dan New Born Baby Photography

1876
Founder Photo Talk Studio lulusan UGM, Yudi Wasisto, menceritakan peluang dan tantangan bisnis Jasa Maternity dan New Born Baby Photography. Foto: Weddingku
Founder Photo Talk Studio lulusan UGM, Yudi Wasisto, menceritakan peluang dan tantangan bisnis Jasa Maternity dan New Born Baby Photography. Foto: Weddingku

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jasa maternity and new born baby photography belakangan mulai laris di masyarakat.

Pemotretan ibu hamil dan bayi yang baru lahir menjadi objek menarik tersendiri bagi dunia seni fotografi, lalu kini berkembang menjadi tren.

Banyak orang menyewa jasa fotografi ini demi mendapatkan dokumentasi sempurna untuk momen-momen berharga mereka.

Founder Photo Talk Studio, Yudi Wasisto, mengatakan, para fotografer maternity harus bisa mengeksplor lebih jauh tentang kecantikan seorang ibu hamil, agar didapatkan bidikan gambar yang menarik dan sesuai harapan.

Eksplorasi kecantikan tersebut bisa dilakukan dengan cara menguji coba beberapa angle foto ibu hamil.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bantu Jualan Online UMKM, Pedagang Batik Naik Omzetnya 350 Persen

“Usia kehamilan 8-8,5 bulan merupakan momen yang tepat untuk melakukan maternity shoot.”

“Tidak semua maternity shoot harus dilakukan dengan pakaian terbuka, tetapi dengan pakaian tertutup pun objek juga bisa menarik,” jelasnya.

Hal tersebut Yudi sampaikan dalam diskusi Maternity and New Born Baby Photography, yang digelar oleh KAGAMA Fotografi, beberapa waktu lalu secara daring.

Maternity photography merupakan jenis fotografi yang secara teknis tidak terlalu sulit dilakukan, karena model lebih mudah diatur.

Di sini tantangan fotografer hanya dalam hal menata lampu, mengarahkan gaya, dan secara etis melibatkan suami dari si model untuk ikut berada di lokasi pemotretan.

Baca juga: Langkah PT Pembangkitan Jawa-Bali untuk Bisa Bertahan di Era Disruptif