Bagaimana Nasib PSK Setelah Penutupan Lokalisasi Prostitusi?

798

Baca juga: Ingin Lulus Tes CPNS 2019? Ini Kiat-Kiatnya

Dari hasil penelitiannya, Aryo menemukan faktor ekonomi menjadi pemicu utama yang menyebabkan PSK tetap menjalankan pekerjaannya sebagai penjaja seks.

Aryo memaparkan 41 hasil penelitian di Indonesia yang dia kumpulka, tentang nasib PSK pasca penutupan lokalisasi.

Sebagian PSK tetap bekerja sebagai penjaja seks, dengan prostitusi tersembunyi, tersebar, dan terselubung.

Kemudian muncul persoalan baru, seperti makin sulitnya kontrol, pencegahan, dan pengendalian penyebaran HIV/AIDS dan IMS.

Ada juga yang sempat berhenti menjadi PSK, kemudian menjadi PSK lagi dengan cara tersembunyi.

Baca juga: Peraih IPK Tertinggi se-UGM Ini Ingin Jadi Peternak Unggas

Namun, ada pula yang akhirnya berhenti dan mencari pekerjaan lain.

“Sebanyak 41 hasil penelitian di Indonesia yang dipublikasikan dalam artikel di berbagai jurnal menyatakan bahwa faktor ekonomi menjadi pemicu utama yang menyebabkan PSK tetap menjalankan pekerjaannya sebagai penjaja seks,” tulis Aryo.

HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya yang semakin sulit dikendalikan, memberatkan Dinas Kesehatan dan jaringannya melakukan screening dan surveilans.

Di samping itu, upaya pemerintah dalam melakukan pemberdayaan dan pendampingan terhadap eks-PSK belum menunjukkan hasil yang efektif.

Sebab dalam perencanaannya pun kurang matang, sehingga dari berbagai upaya yang sudah dilakukan ada keberlanjutan.

Baca juga: Trauma Saat Anak-anak Sebabkan Gangguan Kepribadian pada Wanita