Ayu Belajar Toleransi dari UKM Tari Bali

671

Baca juga: Masih Takut? Begini Cara Mendekati Dosen Pembimbing Skripsi

Ia pun menerima keputusan musyawarah tersebut dan berusaha lebih pandai membagi waktu antara kuliah dan organisasi.

Sebab, Ayu melihat teman-temannya begitu percaya akan kemampuannya dalam memimpin.

Fokus persiapan Festival Tari Bali

Selama kepengurusannya, Ayu sedang belajar tentang bagaimana cara yang baik merangkul seluruh anggota.

Di samping itu, dirinya bersama pengurus lain juga berusaha membangun hubungan yang akrab dengan UKM lain, serta pengembangan-pengembangan lain yang terkait dengan inventaris UTB.

Dalam enam bulan terakhir, UTB sudah mengikuti kejuaraan lomba tari yang diselenggarakan oleh UNY.

Kini Ayu bersama teman-temannya sedang fokus mempersiapkan Festival Tari Bali.

Dalam penyelenggaraan ini, UTB tidak bekerja sendiri, mereka nantinya akan dibantu oleh mahasiswa lain dari berbagai fakultas.

Dorong Anggota untuk Aktif Berpartisipasi

Dikatakan oleh Ayu, selain pengembangan diri dalam rangka peningkatan prestasi UTB, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh UTB dari segi internal organisasi, seperti keaktifan anggota untuk latihan dan peran serta alumni terhadap UTB.

Ada pun hal-hal yang masih menjadi tugas besarnya yakni mendorong anggota yang berstatus sebagai alumni agar merangkul anggota lain yang masih aktif di UTB.

Selain itu, UTB punya keinginan untuk memiliki gamelan Bali sendiri.

Di sisi lain, belajar menjadi seorang pemimpin tak mudah bagi Ayu.

Ada suka dan duka yang dia lalui.

”Sukanya ketika anggota pada kumpul rame, dukanya ketika anggota pada sibuk sedangkan ada banyak kegiatan yang harus dilakukan, jadi itu kadang menjadi beban sendiri,” ungkap mahasiswa yang juga aktif di Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM itu.

Ia menambahkan, partisipasi anggota yang masih kurang itu terkadang membuatnya lelah sendiri.

Baca juga: Jangan Sampai Skripsi Terhambat Hanya Karena Hal Ini

Belajar Toleransi dan Hidup Sehat

Terlepas dari berbagai rintangan yang dihadapi, Ayu tetap bertahan.

Passion-nya terhadap seni tari senantiasa menguatkannya agar tidak mudah menyerah.

Ia pun mendapat pelajaran berharga selama hampir dua tahun bergabung di UTB.

“Saya bisa memanfaatkan waktu luang Saya dengan baik dan sehat. Selain itu, dapat pelajaran juga tentang pentingnya toleransi, kerja sama, dan saling menghormati. Karena di UTB itu anggotanya berasal dari berbagai daerah,” ungkap Ayu.

Gelanggang adalah Rumah Ketiga

Tak hanya UTB yang memiliki arti khusus bagi Ayu, Gelanggang Mahasiswa juga meninggalkan kesan tersendiri bagi perempuan berusia 19 tahun itu.

”Gelanggang itu rumah ketiga Saya setelah rumah asli dan fakultas. Gelanggang dapat memberikan tempat untuk Saya menemukan teman teman baru,” tandas Ayu.

Ayu mengaku cukup banyak menghabiskan waktu di Gelanggang.

Dalam seminggu, Ayu bisa mendatangi Gelanggang 4-5 kali di luar rapat rutin.

Ayu berharap Gelanggang bisa selalu menjadi saksi bisu kehidupan positif mahasiswa, termasuk perbaikan fasilitas yang menunjang pengembangan diri.

”Semoga Gelanggang dapat menyediakan sekre sendiri untuk 3 UKM Tari, serta semoga Gelanggang menjadi bagian dari sejarah Saya selama menjadi mahasiswi di UGM,” harapnya. (Kinanthi)

Baca juga: Tidak Lulus Tepat Waktu Justru Ada Hikmahnya