Atasi Banjir di Jawa, Menteri PUPR Lakukan Penanganan Cepat

119
Menteri Basuki berharap penanganan banjir ini rampung selama sepuluh hari. Foto: Birkom PUPR
Menteri Basuki berharap penanganan banjir ini rampung selama sepuluh hari. Foto: Birkom PUPR

KAGAMA.CO, BREBES – Bencana banjir melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Salah satu yang terdampak cukup besar adalah wilayah Jabodetabek.

Tak hanya wilayah Jawa bagian barat, salah satu wilayah di Jawa Tengah, yaitu Brebes juga dilanda bencana banjir.

Salah satu penyebabnya adalah jebolnya tanggul Kali Babakan, yang merendam 900-an rumah warga di Kecamatan Ketanggungan, seperti desa Cikeusal Lor, Cikeusal Kidul, dan Pemedaran, serta Jalur alternatif Pejagan-Purwokerto.

Guna mengantisipasi bencana banjir di Kabupaten Brebes, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan normalisasi dengan pengerukan dan pelebaran di alur Kali Babakan.

Hal itu dikatakan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono kala meninjau lokasi banjir yang telah surut di jembatan Kali Babakan, Kabupaten Brebes, Minggu (12/01/2020) dilansir KAGAMA dari laman resmi Kementerian PUPR.

Guna mempercepat kerja, Basuki mendatangkan alat berat yang digunakan untuk pengerukan dan pelebaran sungai.

Baca juga: Langkah Sigap Menlu Retno Marsudi Cegah Ketegangan Amerika Vs Timur Tengah

Sementara, material yang didapat dari pengerukan sungai akan dipadatkan menjadi tanggul.

Tanggul yang diperbaiki adalah Cikeusal dan Cisolor, yang menjadi penyebab banjir karena jebol.

Guna melakukan penanganan dalam kondisi darurat, Basuki menunjuk salah satu kontraktor dari BUMN untuk melakukan pengerukan dan pelebaran sungai.

Alumnus Fakultas Teknik UGM itu berharap penanganan sungai tersebut dapat selesai dalam waktu 10 hari.

“Kami akan kerjakan dengan lebih baik. Karena penunjukan langsung yang darurat akan dikerjakan dulu dengan administrasi yang tertib kemudian ditinjau ulang oleh BPKP,” ucap Basuki.

Basuki mengungkapkan Kementerian PUPR juga tengah melakukan penanganan cepat seperti di daerah terdampak bencana yang lain, seperti Lebak, Bekasi, Bogor, Brebes, dan Indramayu.

Prediksi BMKG yang menerangkan bahwa puncak musim hujan bakal jatuh pada bulan Februari membuat Basuki kini terus memantau daerah-daerah tersebut.

Selain itu, melalui Balai Besar Wilayah Sungai di seluruh Indonesia, Basuki terus melakukan pemantauan sepanjang aliran sungai, usai penanganan darurat pasca-bencana banjir.

“Kami akan terus memantau semua tanggul di daerah, terutama tanggul yang kritis, sebagai upaya antisipasi curah hujan tinggi,” pungkas Basuki. (Ezra)

Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan Tiongkok, Indonesia Siap Jadi Raja Aluminium di Rumah Sendiri