Arie Sujito Tak Pernah Berhenti Memperjuangkan Tradisi Kritis

3071

Baca juga: Paduan Suara Mahasiswa UGM Sabet Dua Penghargaan Internasional

IRE menjadi ruang bagi semua orang untuk mengembangkan berbagai idealisme. Dunia kampus dan gerakan sosial bisa saling mengisi.

Selain di IRE, Arie juga aktif di organisasi masyarakat Pergerakan Indonesia, yang menghimpun jaringan gerakan di berbagai daerah di Indonesia.

Saat itu, Arie sempat menjadi sekretaris jenderal, dan juga ketua.

Lewat organisasi ini, Arie bersama kawannya memperjuangkan isu-isu strategis yang pro rakyat tingkat nasional.

“Bersama teman-teman ada tiga pilar yang jadi kekuatan untuk menopang perjuangan yakni kampus, NGO, kemudian ormas. Lewat NGO kita punya ruang untuk riset dan advokasi. Kalau di ormas lebih pada jaringan sosial dan gerakan sosial,” ujarnya.

Kegiatan di Luar Kampus Jadi Pengalaman Berharga

Arie menempuh studi S2 Sosiologi dan lulus pada 2004.

Karena menganggap studi lanjut bukan sekadar syarat formal, Arie kemudian berusaha menyusun buah pemikirannya selama studi dan menjadi peneliti di IRE dalam bentuk buku.

Baca juga: Kagama Pemalang Kirim 35 Ribu Liter Air Bersih untuk Atasi Kemarau Panjang

Selain itu, Arie ikut mengembangkan berbagai gerakan sosial di berbagai tempat.

“Waktu mengerjakan skripsi, tesis, maupun mengajar itu sangat terasa, bahwa pengalaman Saya aktif di berbagai kegiatan organisasi membuat Saya mampu bercerita banyak. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa, kampus bukan segalanya, sehingga kampus tidak boleh eksklusif,” jelas Arie.

Pandangan seperti ini menurut Arie harus terus digaungkan.

Indikator utama keberhasilan kampus bukan hanya dari sisi akademis, tetapi seberapa jauh kampus itu diwarnai oleh diskusi dan perujian komitmen tentang kerakyatan di dalamnya.

Pun menggunakan teori, konsep untuk menganalisis, sekaligus pemihakan pada nilai-nilai tertentu untuk berkontribusi dan relevan secara sosial.

“Itulah, cita-cita untuk menjadi inteletktual organik, mengakar dan berposes dengan pengetahun untuk memperbaiki keadaan, dimanapun kita bersarang,” tandasnya.

Hal tersebut masih diperjuangkan Arie, termasuk di Departemen Sosiologi.

Baca juga: KKN UGM Bakal Rehabilitasi Kawasan Bekas Tambang di Lokasi Ibu Kota Baru