Ari Dwipayana: New Normal Bukan Kembali Normal

280

Baca juga: Ari Dwipayana Imbau Masyarakat Konsumsi Produk Kesehatan Dalam Negeri

Interpretasi berikutnya, kata Ari, perlu diketahui bahwa new normal merupakan spirit baru, cara kerja baru, semangat baru dalam berbagai kegiatan produktif.

Termasuk cara bekerja, cara berproduksi, cara mengonsumsi, cara belajar, dan sebagainya.

“Jadi kita berbicara soal momen membangkitkan less contact ekonomi dalam segala kegiatan produktif.”

“Kita akan terbiasa dengan e-goverment, e-learning, dan less contact lainnya. Ini merupakan spirit baru yang harus kita bangun,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Ari, penting bagi seluruh elemen masyarakat belajar dari pengalaman negara lain bagaimana mereka menangani Covid-19.

Baca juga: Gerakan Canthelan dari Alumnus Pertanian UGM Angkatan 2000 Bikin Wakil Bupati Sleman Salut

Memang tidak semua negara siap menghadapi pandemi, tetapi Ari berharap Indonesia dan negara-negara lain bisa sama-sama belajar.

Koordinator Staf Khusus Presiden ini mengatakan bahkan di RRT sekarang memasuki gelombang kedua.

Ini menjadi peringatan bahwa tidak ada resep jitu dalam menangani pandemi. Ada yang sukses namun ada yang tidak sukses.

“Tidak ada satu pun negara yang memiliki resep jitu penanganan pandemi. Namun, dengan belajar dari negara lain.”

“Harapannya diskusi ini menjadi referensi yang membantu Indonesia melahirkan model penanganan baru bagi negaranya sendiri. Bagaimana kita bisa menemukan cara kita, tentang kita, dan untuk kita” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: KAGAMA Kediri Salurkan Bantuan APD dari Deru UGM untuk Puskesmas dan Rumah Sakit