Arbain Rambey: Kamera Handphone Bisa Kalahkan Kamera Profesional

787

Baca juga: Dirut BNI Syariah Alumnus Pertanian UGM: Potensi Industri Halal di Indonesia Rp3192 Triliun

Sensor pada kamera handphone tahun 2020 bisa lebih bagus dibandingkan sensor kamera profesional pada tahun 2015.

“Kadang kita sering gemetaran atau lensa handphone kotor, jadi hasil foto kurang bagus. Handphone jika digunakan untuk memotret dengan benar secara teknis, akan menghasilkan foto yang tak kalah bagus dari kamera profesional,” tuturnya.

Arbain menegaskan, 95 persen hasil foto tidak bagus bukan disebabkan karena masalah teknis. Dalam sebuah kasus, hasil foto tidak bagus bisa disebabkan karena faktor waktu pengambilan foto.

“Motret objek foto pada siang hari, saat matahari benar-benar sedang di atas. Mau pakai kamera jenis apapun, orang yang difoto juga pasti wajahnya jadi gelap. Jadi salah timing,” ujar pria yang saat ini juga mengajar fotografi di Darwis School of Photography ini.

Jam 10 pagi hingga jam 2 siang, kata dia, merupakan waktu yang tidak tepat untuk mengambil gambar outdoor, terutama bagi negara tropis. Banyak bayangan yang akan mengganggu obyek foto. Jadi, lebih baik dibidik saat pagi atau sore.

Baca juga: Dubes Wahid Serahkan Becak dari Sultan HB X kepada Salah Satu Museum Tertua di Rusia

Kemudian, yang tak kalah penting harus diperhatikan adalah komposisi foto. Menurutnya, foto tidak nyaman dilihat karena komposisi fotonya.

Seperti obyek foto yang terpotong atau ada bagian di foto yang masih kosong akan obyek. Karena itu penting untuk memahami situasi saat pengambilan gambar.

“Selain itu, fokus pada obyek yang ingin dibidik, misalnya bangunan. Jika kita ingin masuk frame maka cukup diwakili oleh wajah dan setengah badan kita, jangan membidik seluruh tubuh termasuk kaki, karena kaki dalam foto tidak mewakili Anda,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Redaktur Fotografi Harian Kompas itu.

Untuk mengambil foto yang menarik, kuncinya adalah stabil dalam pengambilan gambar, cahaya bagus, dan lensanya bersih.

Selain itu, fotografer jangan pelit dengan memori. Begitu melihat peristiwa yang akan dipotret, disarankan langsung membidiknya berkali-kali, agar mendapatkan momen yang diinginkan.

Baca juga: Ketua KAGAMA Filsafat: Alumni Filsafat UGM Punya Peran Penting untuk Masyarakat