Selain berisi informasi umum tentang riwayat kesehatan pasien, fitur medical records juga dilengkapi dengan kolom saran yang berisi anjuran dari healthworker kepada pasien untuk penyembuhan penyakit.
Fitur ini menjadi penting, karena memori jangka pendek manusia seringkali sulit menyimpan ingatan tentang riwayat kesehatan.
Medical records membantu pasien memiliki catatan tentang riwayat kesehatannya sendiri.
Demikian juga dengan fitur disaster management yang dilengkapi dengan alat pencarian tempat yang aman untuk berlindung saat terjadi bencana.
Dalam pengumpulan database tentang healthworker yang sudah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), mahasiswa bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di daerah-daerah yang terkena bencana, serta membuka kerja sama dengan PNPB.
“Untuk mengakses aplikasi, baik pasien maupun healthworker harus melakukan registrasi.”
“Tingkat keamanan aplikasi terletak pada keharusan healthworker mengisi data STR dan pasien yang harus memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK),” tutur Eka.
Pengembangan aplikasi ini sudah berlangsung sejak Maret 2019.
Kemudian mendapatkan penghargaan Gold Medal dan Taiwan Special Award dalam World Young InventorsWorld Young Inventors Exhibition di acara International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX), pada 2-4 Mei 2019 di Malaysia.
Di sana mahasiswa pengembang aplikasi mendapat apresiasi positif dari para juri, terutama pada konten yang menggabungkan rekam medis dan manajemen kebencanaan.
Pada bulan Juni mendatang, para pengembang yang terdiri dari mahasiswa UGM ini, akan launching aplikasi Jejak Medis di Play Store. (Kinanthi)
