Aplikasi Jejak Medis, Gabungkan Rekam Medis dan Manajemen Kebencanaan

285
Ini merupakan satu-satunya aplikasi menggabungkan rekam medis dan manajemen kebencanaan. Foto: ugm.ac.id
Ini merupakan satu-satunya aplikasi menggabungkan rekam medis dan manajemen kebencanaan. Foto: ugm.ac.id

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Indonesia merupakan negara yang terletak di lingkaran Cincin Api Pasifik, yang artinya rawan mengalami bencana gempa bumi.

Sebuah survei menunjukkan tahun 2018 merupakan masa Indonesia mengalami bencana dengan jumlah terbanyak.

Saat terjadi bencana, banyak di antara relawan yang datang untuk membantu, tetapi tidak memahami dengan baik daerah bencana yang didatanginya.

Dari faktor inilah mereka kemudian tak membawa alat rekam medis yang memadai.

Demikian yang disampaikan Eka Hafsari, mahasiswa D3 Manajemen yang menjadi salah satu pengembang aplikasi Jejak Medis, dalam acara Press Conference di Ruang Rapat Humas dan Protokol UGM, Rabu (15/5/19).

Di sisi lain, terjadi juga ketidaksinambungan proses pencatatan medis dengan riwayat asli pasien.

Dengan alasan ini, mahasiswa membuat aplikasi yang melibatkan dua user, yaitu pasien dan healthworker.

Selain Eka, aplikasi Jejak Medis dikembangkan oleh beberapa mahasiswa dari departemen lain, di antaranya ada Nadya Anggraini (D4 Rekam Medis), Aziz Qomarul Firdaus (D4 Teknologi Rekayasa Internet), Fairuz Khairunnisa (FKKMK), dan Haris Hendrik (Fakultas Kehutanan).

“Aplikasi masih dalam proses pengembangan berupa prototype. Ini merupakan satu-satunya aplikasi menggabungkan rekam medis dan manajemen kebencanaan,” ujar Nadya.

Ia bersama rekannya juga telah melakukan survei, aplikasi rekam medis sudah banyak di Play Store.

Tetapi aplikasi yang menggabungkan antara rekam medis dan kebencanaan belum ada.

Terdapat berbagai fitur dalam aplikasi Jejak Medis dan haealthworker ada tiga menu utama.

Pertama, medical record berisi laman untuk membuat riwayat kesehatan pasien.

Kedua, disaster management berisi informasi kebencanaan yang diintegrasikan dengan BMKG.

Ketiga, ada consultation, sebagai laman yang berisi daftar pasisen yang mengajukan konsultasi.

Ketiga fitur tersebut juga digunakan untuk pasien.

Hanya saja terdapat perbedaan  pada medical records, pada fitur ini pasien bisa melihat riwayat penyakitnya.