Aplikasi Game Meet Pharmy, Kenalkan Dunia Kefarmasian kepada Anak-anak

488
Ini merupakan game pertama yang melibatkan proses konseling antara apoteker dan pasiennya. Foto: ugm.ac.id
Ini merupakan game pertama yang melibatkan proses konseling antara apoteker dan pasiennya. Foto: ugm.ac.id

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Saat ini, 79 persen anak-anak sudah memegang perangkat elektronik.

Tetapi kebanyakan anak menggunakan perangkat tersebut untuk keperluan hiburan.

Motivasi inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa UGM membuat aplikasi hiburan yang edukatif.

Salah satu edukasi yang perlu dikembangkan melalui aplikasi game adalah profesi apoteker.

Aplikasi game ini dinamai Meet Pharmy, yang secara garis besar mengajarkan anak-anak tentang tugas seorang apoteker di bidang kefarmasian.

Demikian yang disampaikan  Ris Heskiel Najogi Sitinjak, salah satu pengembang aplikasi game Meet Pharmy dari Fakultas Farmasi UGM di acara Press Conference di Ruang Rapat Humas UGM, Rabu (15/05/19).

Najogi mengembangkan aplikasi game Meet Pharmy bersama dengan teman-temannya dari Falultas Farmasi.

Mereka yaitu Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi.

Ada pun dari Sekolah Vokasi yaitu, Luh Rai Maduretno Asvinigita dan Lutfiana Pasebhan Jati.

Kemudian dari Fakultas Peternakan, ada Laksa Ersa Anugratama.

“Proses pembuatan sekitar tiga bulan, mulai dari sketsa, alur, coding, sampai menjadi aplikasi.”

“Jumlah downloader sudah mencapai 1000 lebih.”

“Pengguna aplikasi sudah tersebar di berbagai negara hampir di semua benua,” ungkap Asvinigita memaparkan tahap pembuatan aplikasinya.

Aplikasi game ini bisa dikatakan inovasi pertama.

Sebelumnya mahasiswa sudah melakukan survei di Play Store dan iOs Store, tidak ditemukan aplikasi game yang menjelaskan dunia obat dan kefarmasian.

Ada pun aplikasi yang hampir mirip, tetapi kebanyakan berorientasi pada dunia bisnis apoteker.

Ini merupakan game pertama yang melibatkan proses konseling antara apoteker dan pasiennya.

Menurut Najogi, aplikasi ini patut dikembangkan.