Antropolog UGM Ungkap Alasan Kerajaan Mataram Datangkan Orang Kalang

4598

Baca juga: Keunggulan Program KKN-PPM UGM, Local Genius UGM yang Mengabdi untuk Indonesia Sekaligus Menginspirasi Dunia

Kata Pande, Orang Kalang menjadi wirausahawan di berbagai bidang. Misalnya di Jepara, mereka ahli dalam hal mengukir.

“Pada masa kolonial, Orang Kalang jadi pengusaha sukses karena mereka menguasai pegadaian,” tutur Pande.

“Jadi pegadaian di Yogyakarta-Jateng (Jawa Tengah) itu yang menguasai orang Kalang,” terang alumnus Antropologi Budaya UGM angkatan 1983 ini.

Kesuksesan Orang Kalang mungkin berimplikasi pada kekayaan harta benda yang dimiliki.

Harta benda tersebut dibawa sampai ke liang lahat. Sebab, menurut Pande, Orang Kalang menganut kepercayaan yang mereka bawa dari Bali.

Baca juga: Mahasiswa Biologi UGM Bicarakan Soal Perubahan Iklim dalam Forum Internasional

Kata dia, di Bali ada kepercayaan bekal kubur. Hal itu yang membuat makam Orang Kalam bernilai.

Anggota Tim Ahli Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM ini lantas menerangkan secara singkat asal nama Kalang.

Menurut Pande, Kalang adalah perwujudan eksklusivitas mereka di tengah penduduk mayoritas.

Eksklusivitas ini timbul karena Orang Kalang dilihat sebagai masyarakat luar yang berbeda dari Orang Jawa asli.

“Seperti perkawinan harus sesama orang Kalang, kepercayaannya juga beda,” ucap Pande.

“Inilah yang membuat mereka dijuluki sebagai orang yang dikalang, seperti ‘dipagari’. Nah, dari situ muncul istilah Kalang,” jelas jebolan S3 University of Nijmegen, Belanda. (Ts/-Th)

Baca juga: Ketua Dewan Riset Nasional Sebut Alasan Jepang Unggul dalam Inovasi Makanan Lokal