Angkringan, Tempat Makan Murah dan Sesrawungan Favorit Mahasiswa Indekos

1191

“Menurut saya sih murah banget ya, cocok dengan kantong mahasiswa. Makanan juga sangat beragam, malah kadang saya suka bingung pilih makan yang mana,” ujar Panji disusul gelak tawanya.

Selain angkringan yang dekat dari kampus, Panji juga sering berlama-lama di angkringan dekat kosnya. Biasanya ia menghabiskan waktu selama minimal tiga puluh menit untuk makan sekaligus sesrawungan di angkringan.

Menurutnya yang paling penting dari makan di angkringan adalah interaksi dengan pembeli dan penjual. Obrolan-obrolan panjang dan akrab sering ia lakukan dengan pembeli lain atau penjual angkringan. Hal itu membuatnya semakin betah berlama-lama di angkringan.

“Biasanya ngobrol ngalor-ngidul, sempet juga biasanya nobar bola kalau di angkringan yang ada TVnya. Seninya justru di interaksi itu sendiri. Penjual ramah dan mau diajak ngobrol,” tukas Panji.

Panji berpendapat bahwa banyak hal yang menjadikan kuliah di Jogja menyenagkan, salah satunya adalah angkringan.

“Saya banyak belajar dari obrolan-obrolan di angkringan. Ini enaknya di Jogja, kita belajar soal kehidupan yang bermakna dan punya arti dari sesuatu yang sederhana. Saya bakal selalu kangen ngangkring di Jogja,” pungkas Panji.

Bagi alumni-alumni UGM terutama penggemar berat angkringan, di sudut Jogja manakah angkringan favorit anda berada?(Thovan)