Angkringan Pak Panut, Obat Lapar Murah Meriah Mahasiswa di Sekitar UGM

3624

Baca juga: Ketua UKM Pencak Silat, Isfi: Gelanggang Tidak Pernah Tidur

“Saya buka usaha angkringan sebelum tahun 1992 itu sebetulnya. Waktu bujang jualan di Jakarta 7 tahun. Tapi nggak cocok, terus akhirnya jualan di sini mulai tahun 1992. Alhamdulillah lancar,” ujarnya.

Pria kelahiran 1959 ini menuturkan usaha angkringannya di awal-awal sepi.

Dari semua makanan yang dijual, paling hanya setengahnya yang terjual.

Saat ini lumayan ramai, karena terkenal enak dan murah harganya.

Pria kelahiran 1959 ini menuturkan usaha angkringannya di awal-awal sepi. Foto: Kinanthi
Pria kelahiran 1959 ini menuturkan usaha angkringannya di awal-awal sepi. Foto: Kinanthi

Baca juga: Kala Gelanggang Lengang

Panut bercerita, ia tidak berjualan sendiri. Ia dibantu istri, anak, dan dua orang yang membantunya.

Istrinya berjualan mulai pukul 10.00-16.00 WIB. Sementara Panut berjualan dari pukul 16.00-00.00 WIB.

Semua makanan yang Panut jual dibuat sendiri bersama keluarga dan dua orang yang membantunya itu.

Persiapan untuk jualan, kata Panut, setiap harinya sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Tipe Pemimpin Organisasi yang Tidak Disukai Anggotanya