Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Timor Tengah Selatan Masih Tinggi, Mengapa?

2487

Baca juga: Apa Saja yang Harus Ditulis dalam Curriculum Vitae?

Tidak semua ibu hamil menerima pelayanan kesehatan yang memadai, baik dari segi keuantitas dan kualitas.

“Pemerintah kabupaten TTS sudah melakukan sistem pemantauan persalinan 2H2 sebagai penunjang program revolusi KIA, dan memberikan sanksi bagi masyarakat yang bersalin dengan bantuan dukun, tapi upaya ini belum maksimal karena belum menyentuh kebutuhan utama dari masyarakat,” jelas Mardiono.

Dari penelitian tersebut diketahui bahwa program revolusi KIA di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT belum maksimal, karena belum berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Peneliti kemudian memberikan beberapa usulan bagi pemerintah setempat.

Di antaranya pendataan ibu hamil lewat sistem deteksi dini ibu hamil, penyuluhan yang berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, menambah jumlah bidan di pustu dan polines, serta pengadaan ambulan khusus untuk ibu hamil. (Kinanthi)

Baca juga: Mantan Teroris Ajak Milenial Jauhi Terorisme dan Radikalisme