Anggaran Rp10,2 Triliun untuk Peningkatan Irigasi dengan PKT guna Jaga Daya Beli Masyarakat Perdesaan

477
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Foto: Kementerian PUPR
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Foto: Kementerian PUPR

KAGAMA.CO, JAKARTA – Guna mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 khususnya di perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan program program padat karya tunai (PKT) dengan percepatan pembangunan infrastruktur kerakyatan di tahun 2020.

Salah satunya yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan oleh Balai-balai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) bersama masyarakat.

P3 TGAI merupakan salah satu dari program PKT dari Kementerian PUPR dengan anggaran total Rp10,2 triliun.

Dengan program padat karya tunai, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi Covid-19.

Baca juga: Pakar Kependudukan UGM: Jika Mudik Tak Bisa Dibendung, Kasus Covid-19 Bakal Jadi Luar Biasa

Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran membantu masyarakat perdesaan sintas selama masa sulit ini serta menjaga produktivitas hasil pertanian karena suplai air yang lebih memadai.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa, program infrastruktur kerakyatan atau padat karya tunai (PKT) sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Selain untuk mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan perdesaan.”

“Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran yang baik.”

“Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical and social distancing,” kata Menteri Basuki di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.

Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.

Baca juga: Krisis Covid-19 Jadi Kesempatan Masyarakat untuk Usulkan Tata Kelola Global Baru

Pada tahun 2020, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi.

Sebelum dilakukan refocussing kegiatan terkait mitigasi dampak pandemi Covid-19, jumlah lokasi P3TGAI yang diprogramkan adalah 6000 lokasi.

Hingga saat ini tercatat 458 lokasi di 11 provinsi, antara lain Jambi, Sumatera Barat, Kepulaan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat telah memulai pekerjaan fisiknya, sedangkan hampir 1800-an lokasi di 33 provinsi sudah melakukan sosialisasi. (Josep)