Andrew Jadi Mahasiswa Teknik Mesin Pertama yang Lulus 3,5 Tahun

6065

Baca juga: Menyelisik Jejak Presiden Sukarno di Masjid Biru Saint Petersburg, Rusia

Peraih IPK 3,95 ini juga harus disiplin dan mengurangi waktu untuk bermain ataupun bersantai.

Di luar urusan akademik, Andrew yang merupakan mahasiswa rantau MENGAKU alami culture shock saat pertama kali hidup di Jogja.

“Mahasiswa mayoritas ngomong pakai bahasa Jawa. Saya tidak bisa sama sekali jadi susah untuk berkomunikasi dan masuk ke dalam percakapan mereka, sehingga Saya sulit menjalin komunikasi yang lebih akrab,” ucapnya.

Namun, lama-kelamaan Andrew mampu beradaptasi, berkat kebersamaan dan kekeluargaan yang dibangun bersama teman-teman barunya.

Diceritakan olehnya, teman-teman di UGM sangat tulus dan selalu mendukung satu sama lain.

Baca juga: Melestarikan Budaya ala KAGAMA Beksan Balikpapan, Anak-anak Diajak Menari

Kebersamaan itu yang membuat hari-hari di tanah rantau Andrew jalani dengan lebih ringan dan penuh kenangan.

“Walau kami di tanah rantau tapi tidak merasa sendirian, karena kami saling dukung, sehingga kami dapat mengembangkan diri kami dengan lebih maksimal untuk menyiapkan hari depan yang penuh harapan,” ungkapnya.

Perjuangan masih berlanjut, ketika Andrew mengerjakan skripsi.

Dia ditantang oleh para dosennya untuk bisa mencetak sejarah di Departemen Teknik Mesin dan Industri, sebagai mahasiswa yang pertama lulus dengan masa studi kurang dari empat tahun.

Pasalnya, selama ini kuliah di Teknik Mesin identik lulus lama, seringnya lebih dari 5 tahun.

Pun, baru ada satu mahasiswa yang lulus dengan waktu tempuh studi 3 tahun 10 bulan.

Baca juga: KAGAMA Bali Rencanakan Bangun Rumah Singgah