Alumnus UGM Sebut Respon Sosial Masyarakat Turut Menentukan Keberhasilan Samarinda Hadapi Pandemi

938
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr. Osa Rafshodia memaparkan pandangannya tentang penanganan pandemi di Kota Samarinda. Foto: Koran Kaltim
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr. Osa Rafshodia memaparkan pandangannya tentang penanganan pandemi di Kota Samarinda. Foto: Koran Kaltim

KAGAMA.CO, SAMARINDA – Kota Samarinda merupakan salah satu wilayah dengan jumlah kasus pasien positif Covid-19 terbanyak di Kalimantan Timur.

dr. Osa Rafshodia MscIH, MPH, DTM&H, memaparkan, hingga 9 Mei 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif ada 30 orang.

Sementara itu, terkonfirmasi negatif ada 25 orang dan 6 orang dinyatakan sembuh.

Untuk Pasien Dengan Pengawasan (PDP) berjumlah 51 orang, terdiri dari pasien positif sebanyak 24 orang dan yang masih menunggu hasil lab ada 27 orang.

Hal tersebut Osa jelaskan dalam diskusi Health Econometric dan Psikologi Sosial dalam Upaya Pemutusan Mata Rantai Penularan, pada Minggu (10/05/2020), yang digelar oleh Pengda KAGAMA Kaltim.

Baca juga: KBRI Pretoria Pimpinan Alumnus UGM Bantu Pulangkan WNI Terdampar di Afrika Selatan

Respon masyarakat secara sosial terhadap Covid-19, kata Osa, turut menjadi penentu keberhasilan dalam menghadapi pandemi.

Berdasarkan pengamatannya, posisi Samarinda masih berada di bawah honeymoon.

Honeymoon, kata Osa, merupakan situasi di mana masyarakat sedang giat-giatnya menghadapi Covid-19.

“Jangan sampai masyarakat berada di posisi honeymoon. Kami berharapnya, situasi honeymoon ini terjadi jikalau di Samarinda sudah masuk fase transmisi lokal,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kota Samarinda ini.

Bila saat ini masyarakat begitu giat, maka ada kemungkinan masyarakat mulai tak peduli lagi dengan pandemi ketika Samarinda masuk ke fase transmisi lokal.

Baca juga: Sejarawan UGM Ungkap Kapan Istilah Pageblug Muncul di Tanah Jawa