Alumnus Teknik Nuklir UGM Ini Ungkap Kunci Penting Keberhasilan Proyek Penanggulangan Perubahan Iklim

1314

Baca juga: Cerita Dokter Alumnus UGM yang Penuh Tantangan Saat Menjadi Relawan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19

Dalam pengembangannya, clean energy harus didukung oleh energi terbarukan dan energi efisiensi, serta teknologi khusus yang menunjang produksi energi.

“Jika tidak ada progres, maka ke depannya bumi akan kehilangan tanah dan air yang berkualitas, yang kedepannya akan berdampak pada sumber-sumber penghidupan manusia.”

“Misalnya usaha mempertahankan produktivitas pertanian di desa, selain menunjang ketahanan pangan, banyaknya tumbuhan subur bisa membantu mengatasi perubahan iklim. Dari desa untuk dunia,” ujar Hari.

Hari bersama PFAN berusaha mendorong supaya industri banyak yang mendukung pengurangan gas rumah kaca melalui berbagai proyek.

Namun, kenyataannya masih banyak perusahaan yang belum bisa mengelola proyek dengan maksimal, baik dari segi keuangan maupun ide.

Baca juga: Dosen HI UGM: UKM di Indonesia Patut Dijadikan sebagai Acuan Penyokong Ekonomi Regional

Dia mengungkapkan, PFAN saat ini sudah menghasilkan 1000 mega energi bersih yang dimasukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Harapan ke depan, Hari ingin semakin banyak proyek penyelesaian masalah perubahan iklim.

PFAN, kata Hari, siap memfasilitasi jika memenuhi syarat dan implementasi proyeknya berjalan dengan baik.

Dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya, Hari memandang bahwa Indonesia masih membutuhkan dorongan semangat yang tinggi untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Umur Tiada yang Tahu, 2 Anggota KAGEOGAMA Beda Angkatan Telah Berpulang