Alumnus Farmasi UGM Sebut Zat yang Bisa Bantu Penderita Diabetes Melitus Hadapi Covid-19

619
Ada zat yang diyakini dua alumnus Farmasi UGM, Drs. apt. Julian Afferino, MS, dan Dra. apt. Tresnawati, membantu imun penderita diabetes di tengah wabah Covid-19. Foto: Rumah Sakit Santo Borromeus
Ada zat yang diyakini dua alumnus Farmasi UGM, Drs. apt. Julian Afferino, MS, dan Dra. apt. Tresnawati, membantu imun penderita diabetes di tengah wabah Covid-19. Foto: Rumah Sakit Santo Borromeus

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Wabah Covid-19 di seluruh dunia menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Mengutip worldometers, sudah lebih dari 3 juta orang wafat akibat Covid-19.

Penyakit yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2) ini memang belum ada obat atau pun vaksinnya. Hanya sistem imun di dalam tubuhlah yang bisa memerangi virus ini.

Sistem imun diyakini bisa terbentuk dengan baik apabila tubuh seorang manusia benar-benar sehat. Masalahnya, kesehatan manusia umumnya menurun seiring pertambahan usia.

Karena itu, tidak mengherankan ketika banyak korban meninggal dunia dalam wabah Covid-19 berasal dari golongan lanjut usia. Terutama, bagi mereka yang juga memiliki penyakit kronis penyerta.

Salah satunya adalah Diabetes Melitus (DM) atau lebih populer disebut penyakit kencing manis di Indonesia. Dua alumnus Fakultas Farmasi UGM, Drs. apt. Julian Afferino, MS, dan Dra. apt. Tresnawati, terdorong untuk bersuara mengenai masalah ini.

Baca juga: RS Akademik UGM Luncurkan Bilik Sampling untuk Tes Diagnosis Covid-19

Sebagai informasi, Julian adalah CEO Pharma Care Consulting. Sementara itu, Tresnawati merupakan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat IAI (Ikatan Apoteker Indonesia).

Mereka yakin bahwa orang dengan DM adalah golongan yang amat berisiko terinfeksi corona. Pasalnya, data dari Tiongkok menyebut 12-22 persen yang terinfeksi merupakan penderita DM.

“Penderita DM terbukti rentan terhadap infeksi penyakit,” tulis Julian dan Tresnawati, melansir laman resmi Fakultas Farmasi UGM.

“Terutama yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang mempengaruhi saluran napas bawah,” lanjutnya.

Dijelaskan mereka, kadar glukosa (gula) meningkat pada penderita DM. Nah, gara-gara glukosa yang meningkat, fungsi antibakteri neutrofil akan terganggu.

Baca juga: Cerdas Mengatur Keuangan Selama Krisis Covid-19