Alumnus Farmasi UGM Sebut 4 Cara yang Bisa Diambil Apoteker untuk Atasi Langkanya Masker N95

3381
Alumnus Fakultas Farmasi UGM, apt. Lusy Noviani, M.M., menerangkan upaya yang bisa dilakukan apoteker di tengah wabah Covid-19. Foto: Dok Pri
Alumnus Fakultas Farmasi UGM, apt. Lusy Noviani, M.M., menerangkan upaya yang bisa dilakukan apoteker di tengah wabah Covid-19. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tenaga medis disebut-sebut jadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Mereka yakni para dokter dan perawat yang saban hari berupaya menyembuhkan pasien.

Namun, bukan dokter dan perawat saja yang memiliki peran agar wabah ini segera enyah.

Adalah apoteker yang turut mendukung dalam kesiapsiagaan menghadapi Covid-19. Hal itu sebagaimana yang dituturkan apt. Lusy Noviani, M.M.

Menurut Lusy, apoteker bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan instalasi farmasi rumah sakit.

Alumnus Fakultas Farmasi angkatan 1992 UGM ini menerangkan, secara garis besar ada dua tugas utama apoteker yang diatur sesuai Permenkes no 72 tahun 2016.

Dua tugas itu adalah pengelolaan dan penyediaan perbekalan farmasi, serta  pelayanan kefarmasian kepada pasien.

Cara memyimpan N95 yang telah direusable. Foto: Ist
Cara memyimpan N95 yang telah direusable. Foto: Ist

Baca juga: Pemuda Teluk Bintuni Bikin Pasar Daring Mama-Mama, Bupati Petrus Alumnus UGM Beri Apresiasi

Dijelaskan Lusy, pada tugas yang pertama, apoteker ditantang untuk bersiap. Yakni dalam menyediakan kebutuhan obat dan alat kesehatan (alkes), serta layanan kesehatan kepada pasien dan tenaga medis.

Sayangnya, wabah corona membuat permintaan akan obat dan alkes mengalami peningkatan drastis.

Hal ini menyebabkan ketersediaan di pasaran menjadi amat terbatas. Belum lagi ada oknum-oknum nakal yang sengaja melakukan penimbunan demi keuntungan pribadi.

Namun, Lusy menilai seorang apoteker harus menyikapi kondisi lapangan dengan cepat, tuntas dan profesional.

Wanita asal Yogyakarta ini menyebut ada lima langkah bagi apoteker untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik di tengah wabah corona.

“Pertama, membuat perencanaan kebutuhan obat/alkes dan APD dengan akurat,” tutur Lusy.

“Kedua, mencari referensi dan buku panduan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan apoteker dalam mencari solusi.”

Baca juga: Sikap Individual Negara-negara di Dunia dapat Menghambat Penanganan Covid-19