Alumni UGM Suarakan Strategisnya Kebijakan Green Economy untuk Kesejahteraan Bangsa

323

Diskusi Kebangsaan yang diselenggarakan bersama oleh Perkumpulan Green Network Indonesia (GNI)-BERBANGSA dan Paguyuban Wartawan Sepuh (PWS) tersebut  menampilkan pembicara Prof. Dr. Sri Adiningsih (Ketua Dewan Pertimbangan Presiden), namun mendadak karena kesibukannya, ekonom alumnus UGM tersebut digantikan perannya oleh Prof. Dr. Cahyono Agus, alumnus dan guru besar Fahutan UGM.

Pembicara lainnya adalah Dr. Ir. Transtoto Handadhari, M.Sc, pakar ekonomi kehutanan dan lingkungan alumnus UGM yang dikenal sebagai Ketua Umum GNI-BERBANGSA dan Dirut Perum Perhutani 2005-2008, serta Drs. HM. Idham Samawi (Anggota DPR/MPR-RI).

Industri Sawit dan HTI jadi Kambing Hitam

Transtoto menambahkan, praktik pembangunan ekonomi sulit dijamin tidak akan merusak ekosistem lingkungan apabila ketegasan menerapkan sanksi terjadinya kecurangan tidak dilakukan dengan baik. Praktik kolusi dan korupsi nampaknya belum mudah diberantas, meski sudah ada KPK. Pembangunan olah lahan, pertambangan maupun infra-struktur dan industri, bahkan wisata alam acapkali dituduh menjadi sumber perusak lingkungan, meskipun tuduhan itu tidak tepat bahkan seringkali bertendensi persaingan dagang.

“Kasus sawit, HTI Pulp, misalnya, sangat beraroma kompetisi yang terus ditekankan oleh pihak kompetitor asing. Masalah deforestasi dijadikan senjata menghambat bisnis olah lahan, meskipun harus diakui merupakan penghasil dana kesejahteraan yang relatif besar bagi bangsa,” ujarnya.