Almarhum Prof. Supargiyono Dikenal Sederhana dan Lembah Manah

891

Baca juga: Bagaimana Nasib PSK Setelah Penutupan Lokalisasi Prostitusi?

Ojo nganggo basa krama, biasa wae dik Heru,” ujar Adi mengulangi perkataan almarhum kepadanya.

“Beliau itu sederhana lan lembah manah, ora gelem dibasani senajan untuk menghormati Beliau,” ungkap Adi.

Ketua Departemen Kedokteran Keluarga FK-KMK UGM ini mengagumi sosok almarhum Supargiyono sebagai peneliti yang luar biasa.

Almarhum Supargiyono merupakan mahasiswa FK-KMK angkatan 1977.

Almarhum wafat di usianya yang ke-67 di RSUP dr. Sardjito, pada Minggu (8/12/2019) dan dimakamkan pada 9 Desember 2019 di Pemakaman Sawitsari.

Baca juga: Cara Sederhana Mencegah Stunting pada Balita

Dosen FK-KMK UGM ini terakhir aktif di Pusat Kedokteran Tropis UGM.

Selama berkarya, almarhum menaruh minat studinya di bidang Parasitologi, Immunology, Biologi Molekular, dan Epidemiologi.

Saat dikukuhkan menjadi Guru Besar pada 2001, almarhum Supargiyono menyampaikan pidatonya yang berjudul Malaria: Tinjauan Aspek Imunologi dan Biologi Molekuler dalam Perancangan Vaksin.

Tema tersebut sebagai bentuk keprihatinannya terhadap penyakit malaria yang masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara tropis.

Keprihatinan itu telah didengar oleh pemerhati kesehatan dunia dan pada 2019 ini vaksin malaria pertama baru saja dirilis di Malawi, Kenya, dan Ghana. (Kinanthi)

Baca juga: Dapatkan Hasil Maksimal Tanpa Bekerja Berlebihan, Bisa?