Almarhum Prof. Hartono di Mata Kolega: Tegas, Amanah, dan Senang Berbagi

2203

Baca juga: Mendiang Cornelis Lay, Sosok Berjasa dalam Karier Politik Ganjar Pranowo

Hartono bergabung dengan club olahraga badminton dan selalu hadir paling awal bersama almarhum Prof. Dulbahri, Guru Besar Fakultas Geografi UGM yang juga tutup usia beberapa waktu lalu.

Nurul menuturkan, terlalu banyak kenangan dengan almarhum. Bagi dia, Hartono adalah seorang priyayi yang sangat dermawan.

Siapapun yang membutuhkan bantuan pasti akan dibantu olehnya. Hartono tak pernah keberatan menyisihkan rezekinya untuk membantu sesama.

“Semoga menjadi amalan jariyah panjenengan nggih Prof. Hartono dan menjadi penolong di alam barzah dan alam akhirat. Ilmu yang Prof. Hartono berikan kepada murid-muridnya dan semua bimbingannya menjadi amal jariyah yang akan mengalir terus menerus pahalanya selama-lamanya.”

“Selamat jalan Prof. Hartono, doa kami semoga Allah ta’ala mengampuni dosa dan kesalahan penjengan. Menerima semua amal sholeh dan amal kebajikan penjenengan. Al-Fatihah,” ucapnya.

Baca juga: Kuliner Indonesia Masih Belum Populer di Dunia, Begini Tantangan dan Solusinya

Duka cita mendalam juga dirasakan oleh kolega almarhum yang lain dari Departeman Kartografi dan Penginderaan Jauh UGM, yaitu, Dr. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc.

Bagi Jatmiko, almarhum merupakan dosen yang ideal, baik dalam mengajar, menelito, dan mengabdi kepada masyarakat.

“Benar-benar blend hampir sempurna, berjalan seiring dan harmonis. Beliau juga sosok yang menginspirasi, mampu menjadi lokomotif menarik gerbong ide dan memberi semangat junior, serta memberi dorongan support dan motivasi yg tiada henti.”

“Kolega dan relasi beliau sangat luas, tidak hanya lokal, regional, tetapi sudah secara internasional diakui,” ujarnya.

Almarhum yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah 64 tahun lalu, pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Geografi UGM dan Direktur Sekolah Pascasarjana UGM.

Baca juga: Wali Kota Gorontalo Alumnus UGM Jadi yang Terbaik Jaga Stabilitas Ekonomi Masa Pandemi