Alibaba.com: UKM Indonesia Punya Potensi Pasarkan Produk ke Global

291

Baca juga: Siasat Genius Umar dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kota Pariaman

Seiring perkembangan bisnis, Alibaba juga merambah ke bidang selain perdagangan. Yakni media, logistik, periklanan, manajemen data, dan komputasi awan.

Melihat data yang dicatatkan Alibaba dalam beberapa tahun terakhir, Felix melihat peluang besar ada pada model perdagangan busines to business (B2B).

Sebab, dibanding dengan business to consumer (B2C), B2B memiliki pasar yang sangat variatif dan volume perdagangannya 6 kali lebih besar.

Pada tahun lalu misalnya, Alibaba mencatat nilai transaksi B2B berada di angka 23,9 juta USD.

Jika dipetakan lebih rinci, 90 persen pembeli B2B melakukan transaksi melalui telepon genggam.

Baca juga: Menertawakan Tragedi dalam Kehidupan Sendiri adalah Tingkatan Humor Paling Berkualitas

Permintaan dari pembeli itu lantas dipenuhi secara e-commerce oleh manufaktur (39 persen) dan UKM (29 persen).

Sehingga, bila dijumlahkan, manufaktur dan UKM baru memenuhi 68 persen kebutuhan pembeli B2B.

Hal ini yang dinilai Felix merupakan potensi bagi UKM Indonesia untuk bisa menjual produknya ke pasar global.

“Jadi bagaimana untuk melengkapi gapnya? Inilah peluangnya,” kata Felix.

“Alibaba.com adalah salah satu perusahaan terdepan dalam B2B e-commerce. Sebab, kami memiliki 20 juta pembeli aktif di dunia dengan permintaan per hari 300 jenis produk.”

Baca juga: Antivirus Belum Ditemukan, Begini Terapi Penyembuhan Covid-19